17 Pasien Ikuti Operasi Bibir Sumbing Bakti Kesehatan Polda DIY
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri
melihat kondisi anak yang menjalani operasi bibir sumbing (labio palato) di RS
Bhayangkara Polda DIY, Jalan Yogya-Solo km 14,
Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Sleman,
Senin (17/6/2019)
SEMBADA.ID-Polda
DIY menggelar operasi bibir sumbing anak (labio palato) dari keluarga kurang
mampu di RS Bhayangkara setempat, Jalan Yogya-Solo km 14, Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Senin (17/6/2019).
Tercatat
ada 17 anak yang mengikuti operasi
tersebut. Mereka bukan hanya dari DIY
namun juga luar DIY, seperti Purworejo.
Kegiatan ini wujud bakti
kesehatan dalam rangkaian HUT Polri ke 73, 1 Juli 2019. Untuk pelaksanaannya Polri mengandengn
ikatan ahli bedah mulut Indonesia.
Kapolda
DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan kegiatan ini bukan yang sebagai rangkaian
HUT Polri ke 73, namun yang lebih penting lagi dapat meringankan keluarga
kurang mampu yang memiliki putra-putri dengan kelainan bibir sumbing. Sebab
untuk operasi tersebut, tidak hanya sekali selesai, namun bisa 3 sampai 4 kali.
Dimana untuk operasi itu memerlukan
biaya yang tidak sedikit.
“Dari
hasil operasi dinilai hasilnya baik. Ini bisa dilihat dari kondisi anak sebelum
dan sesudah operasi. Karena itu mementum
seperti ini akan terus dilanjutkan.” kata Dofiri usai meninjau pasien operasi
bibir sumbing di RS Bhayangkara Polda DIY, Jalan Yogya-Solo km 14, Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, seperti dilansir sindonews, Senin (17/6/2019)
Untuk
itu Polri akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan anggota
yang di lapangan juga mengabdika diri sebagainya tugas pokok dan fungsi
(tupoksi), yaitu melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat.
“Itulah
harapan kita bersama,” paparnya.
Kepala
Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polda DIY Kompol Theresia Lindawati
menjelaskan 17 pasien anak yang mengikuti
operasi bibir sumbing pelaksanannya tidak sekaligus. Namun bertahap.
Yaitu mulai Sabtu, Senin, Selasa dan
terakhir Rabu.
“Sabtu
4 anak, Senin dan Selasa 3 anak dan sisanya Rabu,” terangnya.
Orang
tua Nugroho, 4, yang mengikuti operasi
bibir sumbing, Angga Susiliwati, 25 mengatakan sangat senang ada program
tersebut. Selain berdampak pada
kesehatan juga psikilogis anaknya. Sebab dengan kondisi bibir sumbing, anaknya
bukan hanya kesulitan berbicara dan sering sakit ISPA, lantaran makanan sering
keluar ke hidung. Sehingga harus ke klinik
1 hingga 2 kali dalam sebulan.
“Hal
lainnya juga sering dibuly teman-temannya. Karena itu, setelah operasi
diharapkan anaknya omongnya lancar, tidak minder lagi dan percaya diri,” harap
warga Parangtritis, Kretek, Bantul itu.
0 Response to "17 Pasien Ikuti Operasi Bibir Sumbing Bakti Kesehatan Polda DIY"
Posting Komentar