Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Pembalakan Liar

Mahasiswa UGM menunjukkan alat pendetesi pembalakan liar ciptaannya, Rabu (19/6/2019). Foto Dok Humas UGM


SEMBADA.ID-Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan alat pendeteksi  terjadi  pembalakan liar (illegal logging)  yang diberinama Illutor.  Dengan alat ini bukan hanya mengetahui dimana terjadinya pembalakan liar, namun juga mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

Tiga mahasiswa UGM itu, yakni Moch Sofiyulloh (Fakultas Kehutanan), Ari Febrian (Elins FMIPA) dan Ahmad Zaini Pratama (Teknologi Informasi, FT).

Moch Sofiyulloh mengatakan pembuatan alat ini karena melihat kondisi hutan Indonesia kian memburuk dan jumlah luasan hutan terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Data Forest Watch Indoensia (FWI) mencatat pada periode 2009-2013 laju deforestasi di Indonesia mencapai 1,13 juta hektar per tahun.  Dimana satu penyebabnya karena pembalakan liar (illegal logging).

Hal ini mendorong kami untuk berinovasi membuat alat pendeteksi pembalakan liar ILUTOR (Illegal Logging Detector),” ini terang Moch Sofiyulloh, di UGM. Seperti dilansir sindonews, Rabu (19/6/2019).

Sofiyulloh menjelaskan ILUTOR ini berbasis mikrokontroler ESP32 dan Microphone MAX9814. Dimana untuk cara kerjanya, saat terjadi pembalakan liar, alat akan mengirim pesan singkat atau short message system (sms)  ke nomor server pusat penjaga hutan.  Dimana SMS yang dikirim berupa nama alat yang digunakan saat pembalakan liar, nilai kebisingan, serta lokasi koordinat lintang pada area yang ditengarai ada suara gergaji mesin.

“Semua catatan riwayat notifikasi suara penebangan liar akan disimpan dalam bentuk sms dan dapat diakses jika diperlukan,” terangnya.

Illutor ini juga  terintegrasi dengan google maps, sehingga keberadaannya dapat ditemukan dengan mudah. Termasuk terkoneksi dengan aplikasi yang memiliki fitur notifikasi terjadinya pembalakan liar, kampanye lingkungan, dan konten menarik lainnya. 

“Ilutor ini mengupgrade fungsi yang paling mendasar yaitu daya untuk menyala. Memakai battery Hybrid dengan solar panel dan power bank sebagai pengisi daya menjadikan alat ini dapat bertahan menyala sekitar 2 minggu,” paparnya

Ari Febrian menambahkan karena alat ini juga dirangkai dengan aplikasi edukatif yang memberikan informasi mengenai pembalakan liar dengan lokasi terkait serta beberapa informasi sekunder mengenai kawasan tersebut.  Sehingga potensial untuk dikembangkan diberbagai kawasan hutan dengan beberapa adaptasi desain power suplly solar panel yang adaptif dipasang di hutan.(sdn)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Pembalakan Liar"

Posting Komentar