Sleman Temple Run, Berlari Sambil Nikmati Wisata Candi

Kabid Pemasaran Dispar Sleman Eka Priastana Putra memberikan keterangan soal peyelenggaraan Sleman Temple Run 2019 di Sleman, Jumat (14/6/2019).

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman tahun ini kembali menggelar event lari internasional dengan tajuk Sleman Temple Run, pada 14 Juli 2019 mendatang. Sleman Temple Run merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2015, sehingga Ini merupakan penyelenggaran yang ke lima. Ada tiga kategori yang dilombakan, yaitu 7 km, 13 km dan 25 km. Ditargetkan 1000 peserta mengikuti acara tersebut. Star dan finish di kawasan Candi Banyunibo

Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Eka Priastana Putra mengatakan Sleman Temple Run bukan hanya sekedar olahraga lari, namun yang lebih penting lagi, yaitu mengenalkan potensi dan destinasi wisata candi di Sleman, termasuk sarana edukasi, terutama nilai-nilai yang tersembunyi dari pembuatan candi itu.

“Sleman Temple Run merupakan sportveture tourism event, yang memadukan olahraga dan petualangan sambil berwisata dengan menikmati keindiahan alam,” kata Eka memberikan keterangan soal kegiatan tersebut, seperti dilansir sindonews, Jumat (14/6/2019).

Eka menjelaskan untuk mengenalkan nilai-nilai dari pembuatan candi, para peserta nantinya bukan hanya melewati depan candi, namun akan melewati kawasan dalam candi tersebut. Sehingga mereka akan mengerti bagaimana proses pembuatan candi itu.

“Selain candi Banyunibo, candi Ijo, candi Barong, candi Miri, Kraton Ratu Boko dan cando Sojiwan juga akan menjadi rute dalam event ini. Termasuk hamparan landscape kawasan timur Sleman. Akan ada lima water station sepanjang rute nanti,” paparnya.

Eka menambahkan dengan event ini juga sebagai sarana untuk mendongkrak dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman. Apalagi peserta yang mengikuti bukan hanya dari DIY dan luar DIY namun juga dari luar negeri. Sampai saat ini sudah tercatat ada 707 peserta. Dari jumlah itu, 2% di antaranya peserta dari luar nageri dari 9 negara, yaitu USA,Jerman, Perancis, Belanda, Swedia, Kolombia, Korea Selatan, Singapura dan Kenya.

“Melihat antusias ini, kami optimis target 1000 peserta terpenuhi. Untuk pendaftaran sendiri ditutup 20 Juni 2019,” jelasnya. (sdn)