Mahasiswa Dituntut Kuasai Literasi Teknologi


Mahasiswa baru UNY program DIV dan S1 mengikuti pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) di GOR UNY, Selasa (20/8/2019)

SEMBADA.ID- Sebanyak 6390 mahasiswa baru  (801 program DIV dan 5589 program S1) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun akademik 2019/2020  mengikuti kegiatan pengenalan kehidupan kampus  mahasiswa baru (PKK)  di  GOR UNY,  Selasa (20/8/2019). 

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmewa) Kementerian Ristek Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar membuka sekaligus memberikan materi dalam kegiatan tersebut.

Selain Ismundar,  Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI(Purn) Agum Gumelar juga dihadirkan untuk memberikan materi tentang implemntasi empat pilar kebangsaan bagi mahasiswa.

Ismundar  mengatakan di era revolus industri 4.0 ini  bukan hanya menuntut mahasiswa baru  segera menyesuaikan diri belajar di perguruan tinggi, namun juga harus belajar dengan giat dan bekerja keras guna meraih kesuksesan belajar. Untuk itu,  dosen mempunyai tanggungjawab untuk mewujudkannya. Yaittu dengan menginspirasi, memberi  tantangan  dan mendorong mahasiwa untuk terus belajar dan maju.

“Untuk itu, tugas mahasiswa baru adalah menemukan apa passionnya masing-masing. Sebab  kesuksesan bergantung pada passion dan ketekunan ,” kata  Ismunandar.

Menurut  Ismunandar  apapun keinginan manusia dalam hidup,  pendidikan tinggi merupakan  elevator  paling cepat untuk mencapainya.  Apalagi di era revolusi industri 4.0  siapa yang lincah, cepat dan adaptif adalah yang akan memenangkan kompetisi.
.
“Sekarang ini adalah abad paling inovatif dalam sejarah manusia karena waktu antara penemuan dan perkembangan teknologi semakin cepat,” paparnya.

Ismundar menjelaskan karena saat ini eranya big data, artificial intelligent, robotics dan internet of thing, sehingga  mahasiswa harus menguasai literasi baru  seperti literasi data, teknologi dan kemanusiaan agar ketika lulus akan semakin kompetitif dan adaptabel dengan perkembangan zaman. Juga harus menjadi pembelajar sepanjang hayat agar tidak tergantikan oleh robot atau mesin.

Agum Gumelar  mengatakan  ada dua hal penting  soal implementasi dari empat pilar kebangsaan bagi mahasiswa. Pertsma  yaitu kalangan mahasiswa mengenal dan memahami masalah kebangsaan  dan kedua  dapat menjadi sarjana yang  betaqwa, mengusai ilmu pengetahuan dan teknilogi (Iptrek), berdaya saing  tinggi dan mempunyai jiwa nasionlaisme kebangsaan atau patriotisme..

“Karena itu dalam kesempatan ini sata mengajak untuk  merenung dan menelusurin tonggak sejarah bangsa. Sebab kita tidak ingi menjadi bangsa pelupa dan tidak  kenal dengan sejarah bangsanya,”  terangnya.

Menurutnya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar apabila bisa melakukan pembangunan di semua sektor kehidupan dengan tiga syarat yaitu ada jiwa nasionalisme, daya saing dengan kunci pada sumber daya manusia  dan disiplin.  Sehingga generasi muda harus punya idealisme yang berwujud sikap mengkoreksi segala sesuatu yang tidak benar, namun juga konsekuen dengan tidak melakukannya.

 “Mahasiswa haruslah mengerti sejarah bangsanya, dan bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa pahlawannya” pesannya.
Rektor UNY Sutrisna Wibawa menambahkan  mahasiswa di era industri 4.0 haruslah menjadi mahasiswa unggul untuk memenangkan persaingan di dunia kerja regional dan global. Dengan mempunyai keunggulan komparatif anda akan mempunyai nilai tambah dalam persaingan tersebut,

“Untuk mewujudkan hal itu UNY memberi kesempatan dan dukungan yang memadai tidak hanya melalui perkuliahan tetapi juga melalui pusat-pusat kegiatan mahasiswa baik dalam bidang penalaran, olah raga, seni dan bidang khusus lain,” tambahnya.(sbd)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mahasiswa Dituntut Kuasai Literasi Teknologi"

Posting Komentar