Belajar Jurnalis  Bersama Redaksi sembada.id

Belajar Jurnalis Bersama Redaksi sembada.id


Salam Sembada

Redaksi sembada.id, membuka kesempatan kepada para pembaca yang ingin bersama-sama belajar jurnalis dengan magang menulis dan fotografi di sembada.id

Persyaratan :
1. Pendidikan Minimal D3/Mahasiswa semester 6 semua jurusan
2. Siap untuk belajar menulis dan fotografi

Fasilitas :
1. Bimbingan dari tingkat dasar
2. Dibantu sampai karya terbit
3. Tulisan bisa tampil di sembada.id


Bagi yang berminat bisa mendaftar via email sembadaweb@gmail.com
Sertakan nama dan nomer  kontak aktif  serta alasan mengikuti program ini

Salam Sembada
Read More
Instiper Yogya dan PT AAL  TBK Kerjasama Pengembangan Industri Sawit

Instiper Yogya dan PT AAL TBK Kerjasama Pengembangan Industri Sawit


 
Rektor Instiper Yogyakarta, Harsawardana (kiri) dan Wakil Presiden Direktur PT AAL TBK Joko Supriyono menandatangani kerjasama pengembangan industri sawit di Auditheater kampus Instiper Yogyakarta, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Selasa (28/1/2020). Foto dok Instiper Yogyakarta

SEMBADA.ID-Institut Pertanian Instiper Yogyakarta dan PT Asta Agri Lestari (AAL)  TBK sepakat bekerjasama dalam pengembangan industri sawit berkelanjutan di Indonesia. Sebagai tindaklanjutnya Rektor Instiper Yogyakarta, Harsawardana dan Wakil Presiden Direktur PT AAL TBK Joko Supriyono menandatangani kesepakatan tersebut di Auditheater kampus Instiper Yogyakarta, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Selasa (28/1/2020). Ada tiga hal pokok dalam kerjasama itu, yaitu tentang riset, inovasi dan kajian industri kelapat sawit

Dalam pelaksanaan nota kesepahaman  ini Instiper Yogyakarta menugaskan Pusat Sains Kelapa Sawit (PSKS) dengan dukungan Fakultas dan LPPM di lingkup Instiper, sedangkan dari PT. AAL Tbk menugaskan unit-unit kelembagaan yang tersedia di lingkup PT. AAL Tbk.   Nota kesepahaman dilaksanakan selama enam bulan setelah n ditandatangani dan berlaku selama lima  tahun.

Harsawardana  menjelaskan,  nota kesepahaman ini sebagai  payung hukum bagi penyelenggaraan kerjasama untuk memenuhi kebutuhan dan memperoleh manfaat yang saling menguntungkan bagi Instiper  dan PT. AAL terutama dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki guna mendukung pencapaian tujuan bersama.

Sedangkan ruang lingkup kerjasama meliputi melakukan riset dan inovasi teknologi, pengembangan pusat pengetahuan, pendidikan dan pengembangan serta  SDM perkelapa-sawitan. Yaitu  melalui kajian kebijakan pengelolaan dan pengembangan penerapan sistem produksi dan bisnis rantai pasok kelapa sawit  serta mengumpulkan dan mengelola informasi dalam bentuk system big data yang kredibel.

“Inilah tujuan kerjasama ini,” kata Harsawardana,Selasa (28/1/2020).

Joko Suproyono menambahkan dengan adanya nota kesepahaman ini diharapkan mampu mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia. Terutama dengan telah dicanangkannya B30  atau solar  dengan kandungan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) 30%  sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.


Pada acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut juga dilakukan kuliah umum yang disampaikan oleh  M. Hadi Sugeng Wahyudiono selaku Chief Agronomy & Research Officer PT. AAL  Tbk dengan topik “Peran Strategis dan Tantangan Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit Indonesia”.(sbd)
Read More
Minimalisir Dampak Likuifaksi Gempa Perlu Rekayasa Keamanan Dini

Minimalisir Dampak Likuifaksi Gempa Perlu Rekayasa Keamanan Dini



Prof Paulus Pramono Rahardjo dari Universitas Parahyangan memberikan kuliah umum Likuifaksi dan Kegempaan di auditorium Lt 3  Gedung Kahar Mudzakir, FTSP UII, Senin (27/1/2020).

SEMBADA.ID-Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)Yogyakarta menggelar kualiah umum Likuifaksi (tanah bergerak) dan Kegempaan di auditorium Lt 3  Gedung Kahar Mudzakir, FTSP UII, Senin (27/1/2020).

Kuliah Umum menghadirkan Prof Paulus Pramono Rahardjo dari Universitas Parahyangan dan Prof Widodo Pawirodikromo dari FTSP UII.  Kuliah Umum diikuti mahasiswa UII, dosen dan mahasiswa perguruan tinggi lain, serta pegawai instansi pemerintah.

Wakil Dekan FTSP UII, Kasam mengatakan saat gempa bumi di Aceh tahun 2004, masyarakat awam belum banyak membahas tentang likuifaksi. Namun pada gempa bumi di Palu, likuifaki menjadi perhatian masyarakat karena banyak memakan korban material dan jiwa.

“Tidak hanya bangunan, tetapi tanah, bangunan dan penghuninya menjadi bubur,” kata Kasam saat membuka kuliah umum itu.

Kasam menilai, Kuliah Umum ini merupakan diskusi yang sangat berharga. Ia berharap agar ditemukan rekayasa kegempaan dan ikutannya.

“Suatu hal perlu sekali dikembangkan terus dan ketika akan terjadi gempa sudah siap dengan rekayasa. Sehingga keamananan dapat diantasipasi se awal mungkin,” tandas Kasam

Prof Paulus Pramono Rahardjo menjelaskan berdasarkan hasil penelitian, potensi likuifaksi terjadi pada gempa yang berkekuatan lebih dari 5 magnitudo. Ada beberapa jenis likuifaksi mulai dari tidak mengakibatkan kerusakan hingga meluluhlantakan wilayah beserta bangunan dan penghuninya.

Likuifaksi terjadi akibat di dalam tanah wilayah yang terkena gempa ada sumber air. Air membuat kerusakan pada tanah dan bangunan di atasnya, selanjutnya, air mengalir menuju ke tempat yang rendah.

“Akibatnya, infrastruktur di atasnya berlipat-lipat,” kata Paulus.

Untuk menekan jumlah korban, kata Paulus, perlu dilakukan mitigasi agar likuifaksi tidak banyak memakan korban jiwa. Hal yang menjadi dasar mitigasi adalah historical criteria (sejarah), geological criteria (geologi), compositional criteria, dan state criteria (kepadatan penduduk).

Prof Widodo Prawirodikromo mengatakan, gempa Bantul tahun 2006 juga terjadi likuifaksi di Parangtritis. Namun likuifaksi itu terjadi di persawahan yang ditandai dengan memancar air dari tanah di persawahan.

“Ada seorang petani yang saya wawancarai, dia melihat air yang muncrat dari tanah ke atas. Dia melihat likuifaksi itu sambil menggembala kambing. Sehingga terjadi eksodus dari selatan ke utara. Masyarakat menilai itu tanda kiamat,” paparnya. (sbd).



Read More
Fraksi Gerindra Sleman Ingin Wakil Ketua DPP Gerindra Danang Maju Pilkada Sleman

Fraksi Gerindra Sleman Ingin Wakil Ketua DPP Gerindra Danang Maju Pilkada Sleman

Sekretaris Fraksi Gerindra Sleman Muhammad Arif P Santoso (kiri) dan Ketua DPC Gerindra Sleman Sukaptono memberi keterangan soal calon yang diinginkan dalam Pilkada Sleman 2020 di kantor DPC Gerindra Sleman, Senin (27/1/2020). 

SEMBADA.ID-Fraksi Gerinda DPRD Sleman menginginkan wakil ketua DPP Gerindra Danang Wicaksana Sulistya maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sleman 2020. Alasannya, dalam proses menjaring aspirasi soal Pilkada, seluruh warga dan kader Gerindra Sleman mendukung kader internal dan nama yang mencuat paling  atas adalah Danang Wicaksana Sulistya.

Selain itu,  Danang Wicaksana Sulistya saat Pilkada 2015 lalu popularitasnya juga tinggi. Yaitu dengan mendapatkan 23% suara. Sehingga ini menjadi modal pada Pilkada Sleman 2020.

“Itulah alasan kami mendorong Danang Wicaksana Sulistya maju dalam percaturan Pilkada Sleman 2020,” kata Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Sleman M Arif P Susanto di kantor DPCGerindra Sleman, Senin (27/1/2020).

Mengenai  apakah maju untuk Sleman 1 atau Sleman 2, Arif  belum bisa memberikan keterangan. Sebab jumlah kursi dan peroleh suara  Gerindra Sleman dalam Pemilu 2019  tidak bisa mengusung sendiri. Sehingga masih menunggu pergerakan koalisi. Namun tetap mengharapkan koalsi partai nanti bisa menerima Danang baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati.

“Ini nanti kita bicarakan saat pertemuan dengan partai koalisi,” paparnya.

Menurtu Arif, untuk komunikasi dengan partai lain masih saling menjajaki. Apalagi  semua partai kondisinya sama yaitu masih dalam tahap pembicaraan informal. Untuk pembicaraan formal belum ada partai yang saling bertemu dan bicara.

“Untuk pertemuan formal kami baru dengan koalisi kebangsaan. Namun tetap belum cukup, sebab koalisi itu hanya memiliki 3 kursi di DPRD Sleman, lainnya partai non parleman,” jelasnya

Ketua DPC Gerindra Sleman Sukaptana menambahkan untuk komunikasi formal dengan partai lain memang belum dilakukan, namun untuk informal sudah melakukannya. Di antaranya dengan pengurus PAN dan PDIP.

Mengenai nama-nama yang mendaftar calon bupati dan calon wakil bupati Sleman melalui Gerindra, menurut Sukaptono ada empat nama yang mengambil formulir dan mengembalikan, yakni Sri Muslimatun, Nadjib Gisymar, Amin Purnomo dan Sukaptono.  Sehingga tetap mengajukan ke DPD dan diteruskan ke DPP.

“Kami tetap akan laporkan ke tim seleksi, Nanti yang direkom siapa. Tapi dari internal Gerindra Sleman nama yang mengerucut Danang Wicaksana Sulistya,” terangnya. (sbd)
Read More
RKPD 2021 Sleman Fokus Pada Pembangunan Inftasrruktur

RKPD 2021 Sleman Fokus Pada Pembangunan Inftasrruktur


Bupati Sleman Sri Purnomo saat membuka Musrembang RKPD 2021 Sleman , di   Aula Pangripta Kantor Bappeda Sleman, Senin (27/1/2020).foto sembada.id/doni kardika

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman mulai menyusun rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) 2021. Sebagai langkah  awal, dengan menggelar  musyawarah perencanaan pembangunan rencana kerja pemerintah daerah (Musrenbang RKPD) Tahun 2021 Sleman, di   Aula Pangripta Kantor Bappeda Sleman, Senin (27/1/2020).

Selain organisasi perangkat daerah (OPD) kegiatan itu juga diikuti Forkompinda Sleman, akademisi, LSM, Ormas, tokoh masyarakat, pengusaha dan pemangku kepentingan lainnya.  Tema pembangunan tahun 2021 Sleman adalah “M
engoptimalkan potensi daerah menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Sleman yang berbudaya”
.
RKPD tahun 2020 ini merupakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Sleman tahun ke 16  serta pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun ke 6. Terutama guna mewujudkan visi Sleman, yaitu masyarakat yang lebih sejahtera, madiri, berbudaya, dan terintegrasikannya e-government menuju smart regency di tahun 2021. 

Ada sembilan fokus pembangunan pada RKPD 2021. Yaitu  kawasan ekonomi terpadu, pemantapan operasional mall pelayanan publik, pembangunan tempat pemrosesan akhir sampah, pembangunan RSUD Prambanan (lokasi baru), penngkatan cakupan layanan air minum, pelebaran ruas jalan jembatan Grembayangan, pembangunan taman budaya di Pandowoharjo, revitalisasi pasar tradisional dan penataan kawasan penanda kabupaten di Gamping.

Bupatu Sleman Sri Purnomo menjelaskan penyusunan RKPD Kabupaten Sleman tahun 2021 ini dilaksanakan dengan menggunakan empat pendekatan, yaitu pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, bottom-up dan top-down.

Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, sinergitas antar wilayah, antar ruang dan antar waktu serta antar urusan pemerintahan dan para pemangku kepentingan pembangunan daerah sehingga upaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Sleman dapat dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif.

“Adapun indikasi tema perencanaan pembangunan Kabupaten Sleman tahun 2021 adalah mengoptimalkan potensi daerah menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Sleman yang berbudaya,” kata Sri Purnomo saat membuka Musrembang RKPD 2021, Senin (27/1/2020)

Kepala Bappeda Sleman Kunto Riyadi menambahkan Musrenbang ini awal tahap penyusunan RKPD yang dimulai dengan penyampaian rancangan awal RKPD kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Musrenbang ini dilanjutkan Musrenbang Kabupaten di kecamatan, Forum Paparan Camat, Forum Perangkat Daerah dan rapat teknis yang merupakan rangkaian kegiatan guna memberikan asukan bagi perangkat daerah untuk menyempurnakan rancangan Renjanya,”  kata Kunto Riyadi dalam sambutannya yang dibacakan  Sekretaris Bappeda Sleman, Arif Setio Laksito. (dik)

Read More
 Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Dini Neuropati Perifer Diabetes Spherotec

Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Dini Neuropati Perifer Diabetes Spherotec


Dua mahasiswa menunjukkan alat deteksi dini neruopati perifer penderita diabetes yang dibsrinama Spherotec. foto Dok Humas UGM

SEMBADA.ID-Mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Regita Rahma Maharatri dan  Elins Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( FMIPA) Ilham Fazri menciptakan alat deteksi dini neuropati bagi penderita diabtes militus yang diberinama Spherotec (Smart Portable Peripheral Neuropathy Diabeticum Screening Tool) atau Alat Skrining Neuropati Perifer Portabel.

Alat ini untuk memudahkan penangganan penderita diabetes  sekaligus mencegah terjadinya ulkus kaki diabetikum yaitu luka terbuka yang terletak di telapak kaki bagian bawah atau samping penederita diabetes yang mengarah pada amputasi.

Inovasi ini juga mengantarkan dua mahasiswa UGM ini meraih medali emas dalam ajang International Science Technology and Engineering Competition (ISTEC) 2020 di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 13-15 Januari 2020 kategori teknologi. 

ISTEC merupakan kompetisi internasional dalam sains, teknologi, dan teknik yang diselenggarakan Bandung Creative Society berkolaborasi dengan Indonesian Young Scientist Association
.
Regita Rahma Maharatri mengatakan ide pengembangan perangkat ini berawal dari kegelisahan mereka akan tingginya jumlah penderita diabetes, bahkan terus meningkat setiap tahunnya. International Diabetes Federation (IDF) mencatat saat ini terdapat 463 juta orang hidup dengan diabetes dan diprediksi jumlahnya akan terus meningkat hingga 51% pada tahun 2045.

“Itulah ide awal inovasi ini,” kata Regita, seperti dilansir  sindonews, Senin (27/1/2020).

Regita menjelaskan Spherotec merupakan sebuah purwarupa perangkat portabel yang tersusun dari berbagai sensor dan terhubung dengan ponsel pintar. Fungsi utama alat ini  berfungsi untuk deteksi dini neuropati perifer pada penderita diabetes melitus. Selanjutnya akan diklasifikasikan tingkat risikonya dari 0-3 sesuai dengan data  IDF.
  
Diabetic Peripheral Neuropathy adalah komplikasi yang paling sering dijumpai pada penderita diabetes. Jika tidak dilakukan pemeriksaan secara dini, neuropati perifer ini akan berkembang menjadi ulkus kaki dan dapat mengarah ke lower extremity amputation.

“Kami berharap dengan alat ini dapat menjadi alternatif solusi dalam mencegah terjadinya ulkus kaki diabetikum yang mampu mengarah pada amputasi,” paparnya.

Ilham Fazri menambahkan perangkat ini dilengkapi dengan  fitur edukasi sesuai dengan risiko yang terdeteksi. Dengan begitu, Spherotec dapat membantu mencegah peningkatan risiko. Sehingga diharapkan  mampu meningkatkan kesadaran serta mempertahankan kualitas hidup pasien diabetes.

“Karena dengan alat alat dapat dilakukan pemeriksaans secara dini dan mudah, diharapkan dapat meningkatkan kesadarannya penderita diabetes dalam melakukan kontrol gula darah dan perawatan kaki yang baik  sehingga amputasi dapat dicegah” terangnya. (sdn)
Read More
Terdetesi Virus  Corona,  WNA  Ditolak Masuk Yogyakarta

Terdetesi Virus Corona, WNA Ditolak Masuk Yogyakarta

Kepala Kantor Imigrasi kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Yogyakarta Umar Dani (kini) bersama Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Indro Prawoto  (tengah) dan Kepala Divisi Imigrasi Kemenkumham DIY Hermasyah Siregar (kanan) memberikan keterangan soal antisipasi virus corona di kantor  Imigrasi kelas I TPI Yogyakarta, Senin (27/1/2020). 

SEMBADA.ID-Kepala Kantor  Imigrasi kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI)Yogyakarta Umar Dani mengatakan akan memulangkan atau mendeportasi warga negara asing (WNA) yang terdetsi virus corona. Langkah ini sebagai antisipasi virus corona baru (nCov) masuk ke Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.

“Kami akan  berkoordinasi dengan  Balai Karantina Yogyakarta. Apakah orang itu terdeteksi virus
corona atau tidak. Jika terindikasi, maka sesuai dengan peraturan, Imigrasi  menolak orang itu masuk ke wilayah Indonesia dan akan memulangkannya,” kata Umar di sela-sela ulang tahun hari bakti Imigrasi ke 70 di kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, seperti dilansir sindonews, Senin (27/1/2020)..


Umar menjelaskan tindakan antisipasi ini bukan hanya adanya virus corona, namun terhadap wabah endemis lainnya, seperti flu burung dan wabah penyakit lainnya. Fokus imigrasi sendiri ada dua, yakni perlintasan orang asing yang akan masuk ke Indonesia maupun orang warga  negara Indonesia (WNI) yang akan ke luar negeri, terutama ke negara  endemis wabah penyakit   Untuk WNI yang akan keluar, Imigrasi hanya bisa melakukan imbauan dan memberitahu mengenai situasi di negara yang akan dituju, bukan pelarangan.


"Namun dalam tugasnya kita harus menunggu koordinasi dari Karantina terlebih dahulu,” paparnya.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum da HAM (Kemenkumham) DIY  Hermansyah Siregar. Ia menjelaskan pihaknya tidak bisa melakukan pelarangan kepada WNI yang hendak ke luar negeri. Sebab untuk pencekalan, hanya bisa dilakukan ketika seseorang masuk dalam daftar cekal maupun yang tidak memenuhi syarat  administrasi.

 "Ketika WNI mengajukan paspor, kita hanya bisa menganjurkan dan memberikan informasi di negara ada endemik, kalau mau berangkat bisa ditunda,” teragnya. (sbd)
Read More
FPAN Sleman,  Nilai  Surat  Perintah Sekda Bentuk Ketidakcermatan

FPAN Sleman, Nilai Surat Perintah Sekda Bentuk Ketidakcermatan



SEMBADA.ID-Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Sleman menilai adanya surat perintah dari Sekda DIY kepada Bupati/Walikota di DIY No 420/1051 tertanggal 21 Januari 2020  soal larangan peredaran video “Tepuk Anak Shaleh” dan No 420/1277 tertanggal 24 Januari 2020 soal pencabutan surat No 420/1051 yang ditujukan kepada bupati/walikota dinilai tidak tepat. Sebab  Sekda tidak seharusnya memerintah kepada daerah otonom lain.

“Surat dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kepada bupati/walikota seyogyanya ditandatangni oleh Gubernur, bukan oleh Sekda,” kata ketua FPAN Sleman Raspati Agus Sasangka, dalam rilisnya, Jumat  (24/1/2020).

Untuk itu meminta  Bupati Sleman jika ada surat yang ditandatangani Sekda DIY yang bersifat perintah atau himbauan untuk dicermati substansinya. “Kejadian ini harus menjadi
pelajaran bersama dan  tidak terulang kembali di masa mendatang,” ungkapnya.

Menurut Ade, panggilan Respati Agus Sasangka munculnya dua surat Sekda tentang larangan dan pencabutan larangan dalam waktu empat hari itu juga menunjukkan Pemda DIY  tidak memahami tentang subtansi  ‘Tepuk Anak Shaleh‟, yaitu  sebagai upaya menanamkan kecintaan anak terhadap agama dan nilai-nilai yang dikandungnya (rajin beribadah, rajin mengaji dan menghormati
orangtua), namun justru memahami tepuk tersebut secara tidak tepat sebagai sikap yang mengembangkan intoleransi.

“Tepuk Anak Shaleh  sudah lama dipraktekkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah Islam sebagai bentuk peneguhan iman yang bersifat internal dan bukan ditujukan untuk
mengajarkan intoleransi terhadap umat agama lain,” jelasnya..

FPAN Sleman juga menilai keluarnya surat tersebut sebagai bentuk ketidakcermatan dan ketidakhati-hatian Pemda DIYdalam mensikapi informasi dan isu yang berkembang terkait. Sehingga menimbulkan keresahan baru di tengah masyarakat.

Untuk itu mendesak Pemda  DIY agar lebih bisa memahami upaya-upaya umat beragama dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan di kalangan internal masing masing dan tidak secara gegabah menganggapnya sebagai sebuah  tindakan intoleransi.

“Kami mendesak dilakukan upaya serius untuk mengklarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat atas  keresahan yang terjadi,” tandasnya. (sbd)

Read More
Waspadai Virus Korona Bandara Adisutjipto Tingkatkan Pengawasan Penumpang Internasional

Waspadai Virus Korona Bandara Adisutjipto Tingkatkan Pengawasan Penumpang Internasional


Petugas sedang melakukan pemantaun penumpang penerbangan internasional yang tiba di pintu kedatangan internasional bandara internasional Adisuttjipto Yogyakarta, Kamis (23/1/2020). Foto dok Humas AP 1 Yogyakarta

SEMBADA.ID-Waspadai penyebaran virus korona yang berpotensi membawa  penyakit pneumonia atau penyakit menular lainnya, PT Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta meningakatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap  penumpang penerbangan internasional yang tiba di pintu kedatangan internasional Bandara  Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

Bandara Internasional Adisutjipto saat ini  melayani dua rute penerbangan internasional yaitu Kuala Lumpur-Yogyakarta dan Singapura-Yogyakarta.

General Mananager PT Angkasa Pura I Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan seluruh penumpang penerbangan internasional yang datang di Bandara Internasional Adusutjipto saat  melewati pintu kedatangan internasional akan dipantau suhu tubuhnya.  Untuk pemantauan dan pemeriksaan ini telah tersedia alat body thermal scanner di terminal kedatangan internasional.

“Untuk pemeriksaaan ini menjalin kerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IV Yogyakarta,” kata Pandu, dalam rilisnya, Kamis (23/1/2020).

Pandu menjelaskan semua penerbangan internasional akan diperiksa oleh petugas KKP di pintu kedatangan internasional. Apabila ada penumpang yang menunjukkan indikasi suhu tubuh yang tinggi
maka akan dikarantina dalam ruang isolasi dan jika berpotensi membawa penyakit atau wabah menular yang bersangkutan akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta.

Menurut Pandu  prosedur tersebut juga berlaku untuk maskapai dimana mereka wajib memberikan informasi sebelum tiba di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Maskapai perlu menyerahkan dokumen General Declaration untuk menilai apakah terdapat penumpang sakit yang berpotensi menular.

“Seluruh pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur dari KKP, sebagai instansi yang menangani pencegahan  penyakit Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang mereseahkan dunia (KKMD),” paparnya

Untuk itu seluruh pemeriksaan dan pengawasan terhadap kesehatan penumpang dan crew harus terlaksana sesuai prosedur yang dilaksanakan oleh KKP, tidak hanya mengenai pencegahan penyebaran virus korona, namun juga potensi penyakit lainnya

“Upaya antisipasi penyebaran virus korona di Bandara Internasional Adisutjipto  Yogyakarta telah kami lakukan beberapa hari terakhir ini. Namun hingga kini belum ada  satupun penumpang yang terindikasi mengidap virus tersebut,”  terangnya. (sbd)
Read More
Awal Tahun Polda DIY  Ungkap 15 Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Awal Tahun Polda DIY Ungkap 15 Kasus Penyalahgunaan Narkoba



Polda DIY menunjukkan tersangka dan barang bukti kasus narkoba di Mapolda DIY, Kamis (23/1/2020). 

SEMBADA.ID-Kasus penyalahgunaan narkoba di DIY pada awal tahun ini cukup tinggi. Terbukti sejak 1 Januari-16 Januari Polda DIY berhasil mengungkap 15 kasus dengan 15 tersangka penyalahgunaan narkoba.  Dari jumlah itu, 12 tersangka ditahan di Mapolda DIY, dua tersangka direhabilitasi dan satu tersangka dititipkan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Dinsos DIY di Sleman.

Direktur Reserse Narkoba (Dir Resnarkoba)  Polda DIY Kombes Pol Ary Satriyan mengatakan jumlah 15 kasus penyalahgunaan narkoba yang berhasil diungkap tersebut, enam kasus terjadi di Sleman, tujuh kasus di Yogyakarta dan dua  kasus di Bantul.

“Dari kasus tersebut barang bukti yang bisa diamankan, yakni ganja seberat 34,14 gram, tembakau gorila 25,11 gram, sabu 4.66 gram, psikotropika gol IV 280 butir dan obat berbahaya (pil trehexyphendidyl/pil sapi) 6.730 butir,” kata Ary Satriyan saat ungkap kasus di Mapolda DIY, Kamis (23/1/2020).

Ary menjelaskan  dari 15 tersangka, enam orang masih berstatus mahasiswa dan pelajar serta sembilan orang pegawai swasta. Dari jumlah itu, tidak semua diproses hukum, namun ada yang direhabilitasi. 

“Mereka yang diproses pidana dijerat dengan UU  No 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman  hukuman maksimal 12 tahun penjara, UU No 5/1997 tentang psikotropika dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan UU No 36/2009 tentang  kesehatan dengan ancaman hukuman  10 tahun serta Permenkes No 44/2019 tentang perubahan penggolongan Narkotika,” paparnya.

Menurut Ary dari hasil pemeriksaan para tersangka tersebut dalam mendapatkan narkoba melalui tiga cara, yaitu dengan memanfaatkan teknologi (media online), konvensional (face to face) dan gabungan keduanya.  Untuk pengirimannya melalui kurir atau paket  serta  diletakan di  alamat yang sudah ditentukan dan para tersangka mengambilnya di tempat  itu. Pembayarannya dengan tranfer dan cash (tunai).

“Kami masih mengembangkan penyelidikan untuk kasus ini,” terangnya.

Untuk itu, Ary  meminta peran aktif masyarakat dalam mendukung pemberantasan penyalahgunaan  dan peredaran narkoba tersebut. Sebab narkoba ini bukan hanya membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan pemakainnya, namun lebih dari itu juga akan menghancurkan masa depan bangsa. Sehingga  narkoba harus diperangi bersama-sama.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto menambahkan sebenarnya hingga 23 Januari 2020, Polda DIY berhasil mengungkap 17 kasus dengan 17 tersangka. Namun dua kasus lainnya masih dalam pengembangan pemeriksaan dan dua orang yang diamankan statusnya masih tertangkap. Sehingga belum bisa mengekposnya.(sbd)
Read More
Indro Purwoko Resmi Jabat Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Baru

Indro Purwoko Resmi Jabat Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Baru


Sekjen Kemenkumham, Bambang Rantam Sariwanto memimpin serahterima jabatan Kakanwil Kemenkuham DIY, dari pejabat lama Krismono (kiri) kepada pejabat baru Indra Purwoko (kanan) di aula kantor Kanwil Kemenkumham DIY, Kamis (23/1/2020).

SEMBADA.ID-Indro Purwoko menjabat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkuham) DIY baru mengantikan Krismono. Serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di aula kantor Kanwil Kemenkumham DIY, Kamis (23/1/2020).

Indro Purwoko sebelumnya menjabat Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan BPSDM Kemenkumham. Sedangkan Krismono mendapat tugas baru sebagai Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim).

Sekretaris  Jenderal (Sekjen) Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto yang memimpin Sertijab tersebut mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama karena sudah melaksanakan tugas dengan baik  sehingga membuat wajah Kanwil Kemenkumham DIY berbeda.  Sehingga apa yang telah dilakukan dapat menjadi pondasi bagi pejabat baru untuk membawa Kemenkumham DIY lebih baik lagi dan meraih wilayah bebas korupsi (WBK).

"Peiabat baru dharapkan bisa memberikan kontribusi positif yang luar biasa. Yaitu dengan melanjutkan yang baik dan memaksimalkan yang masih kurang,"  pesannya.seperti dilansir sindonews, Kamis (23/1/2020).

Kakanwil Kemenkumham DIY.  Indro Purwoko mengatakan selain akan melanjutkan program kerka pejabat sebelumnya. Terutama rintisan WBK juga akan melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. 

“Untuk itu saya akan meminta dukungan dan arahan dari berbagai pihak serta kerjasama dengan forum lomunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) DIY,” katanya.

Sedangkan pejabat lama Krismono dalam sambutannya memohon maaf, sebab sampai akhir jabatannya sebagai Kakanwil Kemenkumham DIY  belum bisa meraih predikat WBK. Meski begitu tetap bersyukur karena dari sembilan satuan kerja (Satker) Kemenkumham DIY,   satu satker  yaitu Rutan Kelas IIB  Bantul bisa meraih WBK

“Saya yakin di tahun 2020, kinerja Kanwil Kemenkumham bisa lebih ditingkatkan dan meraih predikat WBK, serta fasilitas rehabilitasi pecandu narkoba bisa berjalan dengan lebih baik,” terangnya.
Read More
Polsek Ngemplak Serahkan Temuan Bayi  Di Tegasasri  Ke  Dinsos Sleman

Polsek Ngemplak Serahkan Temuan Bayi Di Tegasasri Ke Dinsos Sleman


Kapolsek Ngemplak Kompol Wiwik Haritulasmi menyerahkan bayi yang ditemukan di Tegalsari, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman ,  Senin (20/1/2020) kepada Dinsos Sleman, di Puskesmas Ngemplak 1, Rabu (22/1/2020). foto sembada.id/doni kardika

SEMBADA.ID-Polsek Ngemplak, Sleman menyerahkan bayi yang ditemukan di tepi jalan dusun Tegalsari, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Senin (20/1/2020) ke Dinas Sosial (Dinsos) Sleman d Puskesmas Ngemplak 1, Rabu (22/1/2020). Kapolsek Ngemplak  Kompol Wiwik Haritulasmi  menyerahkan langsung bayi tersebut dan diterima oleh sekretaris  Dinsos Sleman Epiphana Kristiyani
Penyerahan diawali dengan pembacaa berita acara  (BA) penyerahan bayi oleh Kapolsek Ngemplak Kompol Heritulasmi. 

Bayi berjenis kelamin perempuan itu diberinama Cantika Putri Winingsih.  Alasan pemberian nama tersebut, karena bayi itu berjenis perempuan dan cantik sedangkan Winingsih gabungan nama Kapolsek Ngemplak Wiwik Heritulasmi dan Camat Ngemplak  Siti Wahyu Purwaningsih.

Kapolsek Ngemplak Kompol Wiwik Heritulasmi mengatakan dasar penyerahan temuan bayi ini sesuai dengan aturan yang berlaku, yaitu pasal 34 UUD 1945, UU No 4/1979 tentang kesejahteraan anak, UU No 11/2009 tentang kesejahteraan sosial, UU No 13/2012 tentang perlindungan anak dan surat Reskrim Polsek Ngemplak, B/VI/1/2020 reskirm tentang temuan bayi terlantar. Penyerahan ini juga untuk tumbuh kembang anak dan meminimalisir banyaknya permohonan masyakatay yang ingin mengadopsi. 

“Dengan diserahkan ke Dinsos diharapkan mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi untuk perkembangan anak ini,”  terangnya Wiwik saat penyerahan bayi itu, seperti dilansir sindonews, Rabu (22/1/2020).

Wiwik menjelaskan sesuai dengan presedur, sebelum diserahkan ke Dinsos, adanya temuan bayi sebagai langkah awal dengan membawanya ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan, sebelum dibawa ke Puskesmas utama. Setelah kondisinya baik,  kemudian diserahkan ke Dinsos unturk parawatan selanjutnya.

“Meski sudah diserahkan ke Dinsos, namun berharap bayi itu dapat dirawat di Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (BRSPA)  Bimomartani. Sehingga masih bisa memantauan perkembanganya,” harapnya.

Hal yang sama diungkapkan  Camat  Ngemplak Siti Wahyu Purwaningsih. Menurutnta penyerahan bayi temuan ini ke Dinsos agar mendapat perawatan yang lebih baik dan tidak terlantar serta jika ada yang mengadopsi benar-benar menyayangi dan mencintainya. Termasuk jika orangtua bayi berubah pikiran dan akan mengasuhkan tetap dipersilahkan.

“Saya yakin saat ini kondisi orang tua tertekan. Sehingga kekhilafan ini bisa menjadi pelajar.  Anak itu titipan Allah harus diasuh dengan baik,” tambahnya.

Kepala Puskesmas Ngemplak I, Seruni Anggreni Susila menjelaskan bayi yang ditemukan tersebut diperkirkan baru dilahirkan. Diperkirakan baru lahir sekitar 12 jam dan normal tanpa pertolongan medis. Hal ini dapat dilihat dari rembesan darah dari  tali pusar seperti baru bekas dipotong, yang hanya ditutupi dengan kapas tidak diikat. 

Seruni juga menyampaikan selama dirawat di Puskesmas Ngemplak I, bayi tersebut tetap mendapatkan nutrisi yang maksimal.  Yaitu tidak denga susu formula melainkan ASI. Yaitu dari dua dokter di Puskesmas Ngemplak yang kebetulan juga memiliki bayi perempuan, yaitu dokter Nurul dan dokter gigi Fatma.

“Selain itu saat mengalami hipotermi (kedinginan) juga mendapat pelukan langsung tidak diinkubator, sehingga tetap mendapatkan kasih sayang,”  terangnya.

Sekertaris Dinsos Sleman, Epiphana Kristiyani menjelaskan  sesuai SOP bayi tersebut akan diserahkan pada Dinas Sosial  DIY. Selanjutnya Dinsos DIY akan menunjuk lembaga untuk merawat bayi tersebut selama proses adopsi dan sesuai permintaan bisa dirawat di BRSPA  Bimomartani.

Menurutnya jika ada yang berminat untuk mengadopsi bisa menghubungi Dinsos  DIY. Adapun syarat-syarat diantaranya pemeriksaan kesehatan lengkap, menyerahkan surat permohonan untuk mengadopsi serta melengkapi administrasi seperti KTP dan KK.  Selain itu juga dilihat kesungguhan orangtua yang akan mengadopsi anak tersebut.

“Yang penting dari proses adopsi ini kami akan mengutamakan atau sesuai dengan aturan yaitu calon orang tua angkat yang belum mempunyai anak dengan usia maksimal 55 tahun dan secara ekonomi memang layak untuk merawat anak tersebut,” jelasnya. (sdn)
Read More
Polres Sleman Gulung 9 Orang Pengeder  Pil Sapi

Polres Sleman Gulung 9 Orang Pengeder Pil Sapi




Polres Sleman menunjukkan tersangka pengedar pil sapi dan barang bukti  di Mapolres Sleman, Rabu (22/1/2020).

SEMBADA.ID-Polres Sleman  berhasil menangkap sembilan orang pengedar  psikotropika (Pil Trehexyphendidyl/pil sapi.  Masing-masing RS, 25 Warga Imogiri, Bantul dan RI, 31 warga Bambanglipuro, Bantul, AS, 25, IN, 25 dan NR, 24 warga Sanden, Bantul.  MI, 18 warga Terban Yogyakarta, AJ, 26  warga Tegalrejo Yogya, RD, 25  warga Tridadi, Sleman  dan AY, 19 warga Bumijo Yogyakarta.  Mereka  sekarang di tahan di Mapolres Sleman.

Petugas juga mengamankan 7.590 butir pil trihexyphenidyl,  36 butir pil alprazolam, 157 butir pil camlet dan handphone   milik para tersangka sebagai barang bukti (BB).

Kasat Narkoba Polres Sleman AKP Andhyka Doni mengatakan pengungkapan dan penangkapan para tersangka kasus penyalahgunaan narkoba jenis Pil Trehexyphendidyl/pil sapi ini berawal dari laporan masyarakat tentang adanya peredaran pil sapi di Sleman.

Petugas menindaklanjutinya dengan  melakukan penyelidikan, di antaranya dengan mencari informasi tentang  peredaran pil sapi itu. Berbakal data  tersebut  berhasil mengidentifikasi pelaku yaitu  RS warga Imogiri, Bantul  yang menjadi pengedar barang tersebut dan mengamankanya di Gedong Kuning, Banguntapan, Bantul,  bersama barang bukti  dua botol yang berisi 2000 pil sapi, Senin (6/1/2020).

“Pil sapi itu dibeli RS secara online,” kata Andhika saat ungkap kasus di Mapolres Sleman,  Rabu (22/1/2020).

Andhyka menjelaskan  dari  pemeriksaan RS,  petugas kembali menangkap tersangka lainnya, RI  warga Bambanglipuro, Bantul yang tidak lain juga pacar RS dan AS warga Srigading Bantul. Dimana setelah mendapat kiriman secara online RS kemudian memecah pil sapi dalam paket kecil berisi 10 butir, paket-paket itu dititipkan kepada pacarnya RI untuk diedarkan. Paket paket kecil itu  oleh RI  diedarkan pada teman berinisial AS.

“Keduanya ditangkap di wilayah Srigading Bantul, hari itu juga.  Dari penangkapan itu petugas menemukan barang bukti berupa 46 paket pil masing masing berisi 10 butir, handpone dan uang Rp 220 ribu,” terangnya.

Saat dilakukan pengembangan, petugas juga berhasil mengamankan IN warga Sanden Bantul. Dengan barang bukti tujuh butir pil Alprazolame, IN ditangkap di Dusun Sorekan, Srigading Bantul. Dalam pengembangan petugas kembali  mengamankan empat tersangka lain yakni NR,  warga Sanden Bantul, MI, 18 warga Terban Yogyakarta, AJ, 26 warga Tegalrejo Yogyakarta, RD, 25 warga Tridadi, Sleman  dan AY, 19  warga Bumijo Yogyakarta.

"Dari lima orang itu kita amankan barang bukti 36 butir pil alprazolam, 157 butir pil camlet, 1.400 butir pil trihexiphenidyl, handpone, dan uang Rp700 ribu," jelasnya

Setelah dilakukan pemeriksan terhadap tersangka, barang haram tersebut didapatkan dari tersangka RS dengan cara beli melalui media sosial. Setelah transaksi selesai dilakukan, paket kemudian dikirim melalui jasa ekspedisi.

“Mereka dijerat pasal 196 dan 197 UU No 36/2009 tentang kesehatan dengan ancaman 10-15 tahun penjara serta denda Rp1-1,5 miliar dan  pasal 62 UU No 5/1997 tentang psikotropika, ancaman penjara lima tahun dan denda Rp100 juta,”  paparnya.(sbd)

Read More
HUT ke 39,  Satpam DIY Dituntut Tingkatkan Kemampuan

HUT ke 39, Satpam DIY Dituntut Tingkatkan Kemampuan


Para anggota Satpam di DIY saat mengikuti upacara HUT Satpam ke 39 di halaman Mapolda DIY, Rabu (22/1/2020). 

SEMBADA.ID-Polda DIY menggelar upacara HUT SatuanPengaman (Satpam) ke 39 di halaman Mapolda DIY, Rabu (22/1/2020). Bertindak sebagai inspektur upacara Waka Polda DIY Brigjen Pol Karyoto. Upacara tersebut diikuti ratusan Satpam perwakilan dari berbagai instansi maupun komunitas di DIY.

Usai upacara dilanjutkan dengan berbagai atraksi kemampuan Satpam, di antaraya beladiri, simulasi penangganan perampokan bank serta  mematahkan benda dengan tangan kosong dan kepala.

Wakapolda DIY  Brigjen Pol Karyoto mengatakan  Satpam sebagai bentuk pengamanan (Pam) swakarsa  perusahaan, instansi maupun komunitas memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan menciptakan keamanan dan kondusiftas masyarakat. Apalagi seara rasio jumlah polisi masih kurang. Sebab dari jumlah ideal 1 polisi dibanding 250 penduduk, sekarang baru 1 dibanding 500. Sehingga kekurangnya bisa dicover oleh Satpam tersebut.

“Polda sebagai instansi  yang memiliki tugas dalam pembinaan Satpam, berharap Satpam bisa meningkatkan kualitas kemampuan dan skilnya,” kata Karyoto usai upacara HUT Satpam ke 39  di Polda DIY, Rabu (22/1/2020).

Karyoto berharap dengan meningkatkan kualitas kemampun itu Satpam akan profesional dalam melakukan tugas pengawaman, piawai dan memainkan peran dengan maksimal dalam berkomunikasi dengan mastarakat dan aparat, Menjadi penghubung dan memberi informasi terhadap kejadian di sekitarnya kepda polisi, sehingga polisi langsung dapat menjalankan patroli.

“Jadi sebagai Satpam, janga hanya berdiam tidak bisa melihat situasi dengan kejadian serta kurang terjadi jalinan harmonis. Tetapi harus Satpam  polisi dan masyarakat harus bersinegeri unruk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan kondusif,” terangnya.

Karyoto menambahkan untuk membentuk jiwa korsa Satpam, maka perlu semangat dalam menyatukan langkah. Di antaranya dengan meningaktkan kemampuan skil dan komunikasi. Ini penting sebab Satpam harus dapat memberikan informasi kepada masyarakat di pusat keramaian.

“Untuk refreshing dan peningkatkan skil, Satpam dapat memanfaatkan halaman Polda DIY setiap satu minggu sekali,”  jelasnya. (sbd)
Read More
25 Mahasiswa UII Dapat Beasiswa  Di  Chulalongkorn University, Thailand

25 Mahasiswa UII Dapat Beasiswa Di Chulalongkorn University, Thailand


Rektor UII fathul Wahid saat melepas 25 mahasiswa  UII yang mengikuti program Credit Transfer ke Chulalongkorn University di kampus UII terpadu, Jalan Kaliurang Km 14,5 Ngaglik, Sleman, Selasa (14/1/2020). 

SEMBADA.ID-Sebanyak 25 mahasiswa  Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mendapatkan beasiswa  program credit transfer dari  Chulalongkorn University, Thailand tahun 2020.  Mereka akan melaksanakan perkuliahan selama satu semester dengan beasiswa penuh dari pihak Chulalongkorn University.

Rektor UII Fathul Wahid melepas para mahasiswa tersebut di ruang audivisual gedung   GBPH. Prabuningrat,kampus UII terpadu, Jalan Kaliurang Km 14,5 Ngaglik, Sleman, Selasa (14/1/2020).

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan program beasiswa yang diterima para mahasiswa merupakan momen yang sangat istimewa karena tidak semua mahasiswa, mendapatkan kesempatan yang sama. Karena itu, meminta mahasiswa peserta progarm tersebut agar memanfaatkan momen itu dengan sebaik-baiknya.

“Kesempatan beasiswa untuk melakukan eksplor internasional untuk menjadi warga global. Karena itu perlu dimanfaatkan dengan baik, kembangkan kemampuan akademik dan belajar budaya setempat untuk memperkaya pengatuhuan dan menyesuaikan diri dengan kondisi setempat,” kata Fathul Wahid, seperti dilansir sindonews, Selasa (14/1/2020).

Menurut  Fathul kesempatan belajar di luar negeri akan bersentuhan dengan lintas budaya. Sebab, bukan hanya budaya Thailand yang dijumpai tapi juga budaya-budaya warga lain yang berasal dari berbagai negara

Sekretrais  prodi Teknik Kimia, FTI UII, Arif Hidayat menambahkan sebelum berangkat ke Thailand 25 mahasiswa itu mengikuti orientasi tentang akademik, budaya dan keimigrasian.  Orientasi akademik, para mahasiswa mendapatkan penjelaskan detail beasiswa, akomodasi, status akademik hingga mekanisme credit transfer. Orientasi budaya soal cross culture understanding.

“Uuntuk keimigrasian, soal apa saja yang perlu disiapkan sebelum keberangkatan, visa, imigrasi dan izin tinggal selama di Thailand,” tambahnya. (sdn)
Read More
Butuh Uang  Pulang Kampung,  Pemuda Ini  Curi  Handphone  Teman Kerja

Butuh Uang Pulang Kampung, Pemuda Ini Curi Handphone Teman Kerja


Petugas menunjukan tersangka pencuri handphone  temannya di Mapolsek Depok Barat, Sleman, Selasa (14/1/2020). Foto sindonews


SEMBADA.ID-Warga Nusa Tenggara Barat (NTB), CA,30 harus berurusan dengan pihak berwajib, setelah mencuri hanphone dan tas teman kerjanya sendiri di tempat kerja. Atas perbuatannya sekarang CA mendekam di tahanan Mapolsek Depkk, Barat.

Petugas  juga mengamanakan handpone, uang Rp 100 ribu dan tas yang dicuri CA sebagai barang bukti (BB).

Kapolsek Depok Barat, Sleman Kompol Rachmadiwanto mengatakan  terungkapnya kasus ini berawal saat  dua  teman kerja CA  di daerah Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman mengecas handphone di tempat itu, Sabtu (9/1/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.  Karena di tempat kerja  mereka  tidak curiga dan khawatir akan ada yang  mengambil handphonenya.

Tiga orang pekerja itu baru menyadari kalau handphonenya hilang saat akan mengambilnya di tempat cas itu  sudah tidak ada. Selain itu, tas teman CA juga hilang.  Merekakemudian bertanya kepada teman lainnya  dak ada yang  mengetahui. Hilangnya handpone dan tas  itu selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Depok Barat. 


Petugas meninndaklanjuti dengan melakukan pengembangan penyelidikan. Di antaranya dengan  meminta keterangan pelapor,olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan data yang berhubungan dengan kasus tersebut.

Dari data yang ada berhasil mengindentifikasikan pelaku dan menangkapnya di terminal Giwangan, Yogyakarta, pada Sabtu (9/1/2020) malam  bersama barang bukti handphone dan tas milik temannya. Saat ditangkap CA akan pulang ke Lombok,  NTB


“CA dan pemilik handphone serta tas  itu saling kenal,  mereka bekerja di tempat yang  sama, bahkan juga tinggal bersama di tempat itu,” kata  Rachmadiwanto, seperti dilansir sindonews, Selasa (14/1/2020).

Dari hasil pemeriksaan,  setelah mengambil dua hanphone itu. CA kemudian menjual satu hadphone  melalui media sosial facebook seharga Rp300 ribu. Satu handpone dan tas masih dibawanya.  Uang Rp300 ribu itu oleh  CA akan digunakan untuk pulang ke kampung halaman di Lombok., NTB.  Namun sebelum berangkat terlebih dahulu ditangkap.


"CA  dijetat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancamanlima  tahun penjara,"  jelasnya.

CA dihadapan petugas mengaku mencuri handphone dan tas  karena butuh uang untuk pulang ke kampung halaman, di Lombok, NTB.  "Begitu dapat uang, saya langsung mau balik ke rumah di Lombok,"  akunya (sdn)

Read More
Hadapi Bencana Alam,  PMI Sleman Siagakan 1400 Relawan Terlatih

Hadapi Bencana Alam, PMI Sleman Siagakan 1400 Relawan Terlatih



Ketua  PMI  Sleman Sunartono menujukkan fasilitas ambulan premium  PMI Sleman di kantor PMI Sleman, Selasa (14/1/2020).

SEMBADA.ID-Ketua  Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sleman Sunartono mengatakan  telah melatih 1400 relawan  untuk  menghadapi bencana alam di Sleman, seperti  angin kencang, tanah longsor, banjir dan kejadian alam lain.  Mereka  tersebar di seluruh wilayah Sleman dan  siaga 24 jam. Sehingga siap diterjunkan untuk menanggani  dampak dari bencana alam.

“Namun, peran PMI dalam kebencanaan ini  hanya sebatas supporting atau membantu. Sebab sudah ada instansi yang bertanggung jawab atas kebencanaan seperti Basarnas dan BPBD,”  kata Sunartono, di Kantor PMI Sleman, Selasa (14/1/2020).

Sunartono menjelaskan  untuk menjadikan tenaga siap pakai, relawan PMI  tersebut  secara berkala dilatih peningkatan kompetensi. Beberapa personel ada pula yang dilengkapi kompetensi khusus seperti teknis membangun shelter, kecelakaan air, menangani korban kecelakaan hingga penyediaan sarana air bersih.

"DDalam memasyarakatkan kepalangmerahan, memang diharapkan setiap orang paham mengenai pertolongan pertama. Itu salah satu tujuan PMI," jelas mantan Sekda Sleman itu.

Sementara  untuk kesiapan sarana, PMI Sleman, menurut  Sunartono PMI Sleman didukung enam unit mobil ambulans. Lima mobil disiagakan di kantor markas PMI dan satu armada lainnya ditempatkan di Unit Pakem.   

“PMI Sleman juga mendapat bantuan satu unit mobil ambulans premium yang dilengkapi alat bantu kedaruratan seperti tabung oksigen, spaleg maupun peralatan medis lainnya,”  terangnya.

Untuk persedian darah, melalui program Layanan Darah di Sleman Gratis (Lada Manis), warga Sleman yang membutuhkan darah dapat dilayani secara cuma-cuma. Seperti tahun sebelumnya, persediaan darah dari program Lada Manis sebanyak 10 ribu kantong per tahun.

“Meskipun gratis, PMI Sleman menjamin persediaan darah tersebut berkualitas dan aman. Pasalnya, minimal satu tahun dua kali diuji kelayakannya menggunakan teknologi modern,” paparnya. (sbd)
Read More
UII Gelar Dialog Kebangsaan  Wujudkan Iktiar Persatuan

UII Gelar Dialog Kebangsaan Wujudkan Iktiar Persatuan


Rektor UII Fathul Wahid memberikan sambutan saat dialog Dialog Kebangsaan dengan  tema  ’Merawat Persatua Menghargai Keberagaman’. di  Audutorium Abdulkahar Mudzakkir,  Kampus Terpadu UII,  Jalan  Kaliurang Kn 14,5, Ngaglik, Sleman, Selasa (14/1/2020). 
  
SEMBADA.ID-Universita Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bekerjasama dengan Gerakan Suluh Kebangsaan dan Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta Se-lndonesia  (BKS PTIS) monyelenggarakan Dialog Kebangsaan dengan  tema  ’Merawat Persatua Menghargai Keberagaman’. di Audutorium Abdulkahar Mudzakkir,  Kampus Terpadu UII,  Jalan  Kaliurang Kn 14,5, Ngaglik, Sleman, Selasa (14/1/2020).

Acara tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan  Keamanan (Menkopolhukam) Prof Mahfud MD dan sebagai pembicara kunci Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),  Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. 

Adapun  pembicara dialog kebangsaan  yakni Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah,  K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah  Abdul Mu‘ti. 
.
Rektor UII FathulWahid dalam sambutannya mengatakan  keberagaman merupakan fakta sosial atau bahkan sunnatullah yang harus terus dikomunikasi untuk saling mengenal dan memahami sehingga muncul persatun. Untuk itu  persatuan harus diikhtiarkan.  Sebab  persatuan tidak hadir  dengan sendirinya.

“Tidak ada negara di muka bumi ini yang dapat maju, tanpa persatuan antar  elemen bangsanya.  Tidak sulit untuk mencari contoh bangsa di muka bumi ini  yang terjebak konflik tak berkesudahan, karena keengganan menghargai  keberagamaan dan mensyukuri nikmat persatuan,” kata Fathul. .

Untuk itu, sebagai anak  bangsa Indonesia, pendamba kemajuan yang tak mungkin dibangun tanpa
persatuan, sudah seharusnya menolak segala anasir jahat yang anti-persatuan  dan menafikan keberagaman. Sehingga dialog kebangsaan ini menjadi salah satu ikhtiar untuk itu,  yang diharapkan tidak  berakhir pada acara ini, namun  harus diupayakan dalam praktik.

“Bagaimana misalnya  kita menghargai sahabat kita  yang berbeda,  menghargai kawan kita yang
berbeda pandangan dengan kita. Karena itu persatuan yang sudah dibangun dan sudah menjadi pijakan pembangunan selama ini jangan sampai dirusak,” jelasnya.


Menkopolhukam  sekaligus Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD mengatakan untuk menjaga persatuan Indonesia diperlukan adanya Pemerintah.  Tujuan Pemerintah itu dibentuk untuk menjaga keutuhan bangsa saat dideklarasikan. Dasarnya, alinea keempat UUD 45, yaitu Pemerintah dibentuk untuk melindungi segenap bangsa.

"Ingat tujuan kita bernegara untuk menjaga keutuhan bangsa dengan menghargai fakta bahwa kita memang beragam. Kita menghargai fakta kita merdeka dengan banyak suku," terangnya.

Perlu diingat, di Indonesia  ada 1360 suku dengan nama dan letaknya. Kemudian, 726 bahasa daerah dan  17.504 pulau, 16.100 di antaranya sudah ada namanya. Sisanya belum ada nama namun sudah ada titiknya. Dan ada banyak agama dan kepercayaan.

“Itu yang harus kita jaga, pemerintah harus menjaga kebersatuan itu dengan melawan paham radikal. Yaitu  sikap yang selalu menganggap orang lain salah dan ingin mengubah kesepakatan bersama dengan kekerasan," jelasnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini pun mengambil arti radikal di Undang-undang yang merupakan makna spekulatif.   Dalam undang-undang itu, radikal itu anti NKRI, anti Pemerintah, anti Pancasila, dan anti Persatuan.

“Itulah arti radikal menurut UU No.5 tahun 2018, pasal 35 dan pasal 43,"  terangnnya.


Gubernur DIY  Sri Sultan HB  X  mengatakan merawat persatuan tak ada cara lain dengan menghargai keberagaman.  Dimana  keberagaman merupakan konsep Tuhan dalam misteri penciptaan semesta. Tidak ada hasil ciptaan yang identik sama, dapat dipastikan ada  perbedaan walau sekilas nampak sama.

"Keberagaman merupakan realitas yang terjadi di dunia nyata. Kalau ada yang menolak keberagaman berarti menolak Tuhan," katanya

Raja Kraton Yogyakarta itu menjelaskan  Indonesia bukanlah hanya sekadar nama atau gambar deretan pulau  di atas peta dunia. Melainkan, sebuah kekuatan dahsyat yang disegani oleh  bangsa lain dengan penuh hormat. 

Inilah realitas bhinneka budaya, di mana baju kesatuan disulam,  dengan dasar kecintaan terhadap tanah air. Dan Tamansari bernama Indonesia,  harus dirawat dengan rasa memiliki. Sehingga dengan kerja sama dan persatuan bersama, maka Indonesia akan maju dan gemilang.

“Merawat persatuan sama dengan proaktif menjaga budaya,  rasa agar lestari.  Alangkah eloknya, jika keberagaman terjalin dalam serat yang menguatkan," paparnya. (sbd)
Read More