Update Corona Sleman, 30 April 2020,  Tambah Dua, Pasien Covid-19 Sembuh Jadi 23 Orang

Update Corona Sleman, 30 April 2020, Tambah Dua, Pasien Covid-19 Sembuh Jadi 23 Orang



SEMBADA.ID-Pasien positif virus corona jenis baru, COVID-19 di Sleman kembali bertambah. Kepastian ini setelah hasil uji labororium ada dua pasien Covid-19 Sleman negatif, sehingga dinyatakan sembuh. Sehingga jumlah pasien sembuh COVID-19 menjadi 23 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan pasien covid-19 yang sembuh itu, kasus 32, jenis kelamin laki-laki, usia 48 tahun warga Depok dan kasus 48 jenis kelamin laki-laki, usia 69 tahun warga Godean. Keduanya selama ini dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta.

“Hingga saat ini di Sleman ada 46 kasus positif  COVID-19,  19 masih dirawat di berbagai rumah sakit, empat meninggal dan 23 orang sembuh,” kata koordinator bidang operasional Gugus Tugas Penangganan COVID-19 Sleman itu.

Joko menjelaskan untuk  pasien dalam pengawasan (PDP) sendiri tidak ada penambahan, justru ada pengurangan. Yaitu dari 349  PDP menjadi 345 PDP. Sebab 4 PDP selesai proses perawatan. Dari jumlah ini, 82 negatif, 217 proses pemeriksaan dan 46 positif.

“Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) tercatat ada 1272 orang lebih banyak dari hari sebelumnya, yakni 1265 orang atau bertambah tujuh orang,” paparnya.(sindonews)
Read More
Nganggur Residivis  Rampas Dompet dan Handphone Wanita Di Berbah

Nganggur Residivis Rampas Dompet dan Handphone Wanita Di Berbah




Petugas meminta keterangan pelaku curas saat ungkap kasus di Mapolres Sleman, Kamis (30/4/2020). Foto Dok Humas Polres Sleman.

SEMBADA.ID-Polres Sleman berhasil menangkap satu dari dua  pelaku perampas dompet  pengendara sepeda motor yang berisi uang Rp150.000 dan dua handphone  di daerah Berbah, Sleman, Rabu (8/4/2020) malam.

Pelaku yang diamankan, DAS, 24, warga  Piyungan, Bantul yang bertempat tinggal di Jomblang, Tegaltirto, Berbah, Sleman. DAS diamankan di Jarakan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Selasa (28/4/2020) dan  saat ini di tahan di Mapolres Sleman..

Sedangkan satu orang lagi, yang sudah diketahui identitasnya, yakni GS, warga Jonggrangan, Modalan, Banguntapan Bantul  masih dalam pencarian. Sebab saat akan ditangkao di rumahnya tidak ada. Sehingga masuk daftar pencarian orang (DPO)   

Petugas juga mengamankan satu unit sepeda motor matic  AB-5275-X, satu pisau dapur, jaket dan dua ttopi yang digunaka untuk melakukan kejahatan pelaku serta satu handphone hasil kejahatan sebagai barang bukti (BB).

Kasat Reskrim Polsek Sleman AKP  Deni Irwansyah mengatakan kejadian itu berawal saat ada wanita yang mengendarai sepeda motor sendirian melintas di wilayah berbah. Saat di jalanan sepi, ada dua orang berboncengan motor  memepet dirinya dan sambil mengacungkan senjata tajam clurit,  laki-laki yang membonceng  meminta wanita itu menepi. Setelah berhenti dua laki-laki itu  memaksa meminta isi tas yang dibawanya.

“Awalnya wanita itu tidak  mau memberikannya, karena takut dengan ancaman dua orang itu, akhirnya dompet yang berisi uang Rp150.000 dan dua handphone dibawa dua laki-laki tersebut. kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polres Sleman,”  kata Deni, Kamis (30/4/2020).

Petugas menindaklanjuti laporan itu, dengan melakukan penyelidikan. Di antaranya dengan meminta keterangan pelapor, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan data pendukung lain yang berhubungan dengan perkara tersebut. Dari informasi dan data tersebut, berhasil mengidentifikasikan pelaku dan menangkap satu pelaku, Selasa (28/4/2020)  satunya lagi masih dicari.

“Pelaku yang ditangkap DAS yang mengendarai motor, satunya lagi GS  yang membonceng dan membawa clurit saat digrebek di rumahnya tidak ada, saat ini masuk DPO,”  paparnya.

Petugas masih mengembangkan kasus tersebut. Sebab dari pemeriksaan DAS  merupakan residivis kasus tindak pidana pencurian.  Sehingga apakah ini merupakan jaringan atau tidak masih dilakukan pendalaman.

“DAS dijerat pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan (curas) dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara,” jelasnya.

DAS kepada petugas mengaku melakukan tindakan itu karena kebutuhan ekonomi, sebab dirinya tidak memiliki pekerjaaan atau pengangguran. Hasil kejahatan satu handhone sudah dijual.(sindonews) 
Read More
Hujan Angin Di Berbah Tumbangkan Pohon Timpa Lima  Rumah Satu Gudang

Hujan Angin Di Berbah Tumbangkan Pohon Timpa Lima Rumah Satu Gudang


Pohon tumbang saat hujan angin menimpa rumah warga Berbah, Sleman, Jumat  (17/4/2020). Foto dok BPBDvSleman

SEMBADA.ID-Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Berbah,  Sleman,  Jumat (17/4/2020) siang  menumbangkan beberapa pohon.  Pohon tumbang tersebut menimpa rumah, gudang  dan jaringan listrik serta menutup  akses jalan. Sedangkan angin kencang merusak atap rumah.

Kabid Kedarurutan dan Logistik Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan  pohon tumbang terjadi di 11 titik yang tersebar di tujuh dusun, desa Sedangtirto, Berbah. 
Yaitu  dusun  Karanganyar, Jetak, Kemasan, Kadipolo  dan Tampungan masing-masing satu titik, dusun Sembung dua titik  serta dusun Klakah empat  titik.

“Ini laporan yang masuk hingga pukul 20.45 WIB,” kata Makwan, Jumat (17/4/2020) malam.

Makwan menjelaskan  pohon tumbang di dusun Karanganyar, Kemasan dan Klakah menutup akses jalan. Pohon tumbang di dusun Klakah juga menimpa jaringan listrik dan tiga rumah warga, di Kadipolo dan Tampungan satu ruamh warga. Di dusun Jetak menimpa bangunan gudang. Hujan angin juga menyebabkan atap rumah warga Sembung berterbangan..,
.
“Petugas TRC BPBD Sleman bersama relawan dan masyarakat langsung melakukan pembersihan dan assesment,”  terangnya.

Dari laporan,  tujuh tiitk sudah terkondisi, sedangkan empat  titik, yakni di masing-masing satu titik di dusun Karanganyar, Sembung, Jetak dan Klakah masih dalam proses pengkondisian.(sdn)

Read More
Update Corona Sleman 17 April 2020,  PDP Positif Covid 35 Orang, Sembuh 13 orang

Update Corona Sleman 17 April 2020, PDP Positif Covid 35 Orang, Sembuh 13 orang



SEMBADA.ID-Kasus  pasien dalam pengawasan (PDP)  positiif dan  yang  sembuh virus corona jenis baru, Corona Virus Disease-19 (Covid-19) di Sleman kembali ada perubahan, Jumat (17/4/2020). Hal ini setelah satu PDP Sleman dari hasil pemeriksaan terkonfirmasi  psoitif dan satu pasien positif  dari hasil  uji laboraorium  negatif, sehingga dinyatakan sembuh.

PDP yang psoitif yaitu kasus 66, jenis kelamin laki-laki usia,  71 tahun,  pasien sembuh, kasus  21, jenis kelamin laki-laki usia,  56 tahun. Dari informasi, PDP  yang positif  pernah kontak dengan pasien positif Jakarta dan sekarang sedang ditracing  oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman.

Dengan bertambahnya kasus yang positif dan sembuh, maka di Sleman hingga Jumat (17/4/2020),  ada 35 pasien positif. Dari jumlah ini 13 sembuh, empat meninggal dan 18 masih dalam proses perawatan di berbagai rumah sakit di DIY.

“Pasien yang  positif  selama ini dirawat di RSUD Sleman. RSUD Sleman sendiri hingga sekarang merawat tujuh PDP.  Satu PDP positif dan enam PDP masih dalam proses  uji laboratorium,”  kata kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo yang juga Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Sleman sekaligus  koordinator bidang operasi Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Jumat (17/4/2020).


ODP dan PDP di Sleman juga ada perubahan dibandingkan sebelumnya.  ODP, Jumat (17/4/2020)  tercatat ada 1212 orang  jumlah ini lebih banyak dibandingkan  Kamis (16/4/2020), yaitu 1208 orang atau bertambah empat orang.  184 ODP selesai proses pemantauan dan 1028 ODP masih dalam proses pemantauan.

Untuk PDP, Jumar (17/4/2020)  tercatat ada 240 orang,  jumlah ini menurun dibandingkan Kamis (16/4/2020), yakni 242 orang atau berkurang 2 orang.  35 di antaranya terkonfirmasi positif dan 61 negatif Covid-19

“Dengan perkembagan kasus Covid-19 ini meminta masyarakat mematuhi physical distancing,  tetap berada di rumah. Jika pergi ke luar rumah karena ada keperluan penting harus memaki masker
dan menjaga jarak serta selalu menjaga kebersihan. Diantaranya dengan mencuci tangan di air mengalir dengan sabun setelah melakukan  kegiatan,’ tandasnya.(sbd)
Read More
Curi Tanaman Bonsai, Residivis ini Kembali Masuk Bui

Curi Tanaman Bonsai, Residivis ini Kembali Masuk Bui


Petugas menunjukkan tersangka dan barang bukti tanaman bonsai yang dicuri di Mapolsek Ngemplak, Sleman, Jumat (17/4/2020). Foto Dok Polsek Ngemplak

SEMBADA.ID-Pernah mendelam di penjara  karena tindak pidana tidak membuat  warga Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Sleman,  SH, 50  kapok. Terbukti  setelah  keluar dari penjara tahun 2013 lalu  karena kasus pencurian  kembali melakukan tindakan yang sama, yakni mencuri lima tanaman bonsai milik warga   Grogolan, Umbulmartani, Ngemplak,Sleman, Minggu (5/4/2020)..  .

Atas tindakannya itu sekarang SH mendekam di tahanan Mapolsek Ngemplak.  Petugas juga mengamankan tanaman bonsai yang dicuri  dan sepeda motor AB 4472 KU milik SH  yang digunakan untuk melakukan  pencurian sebagai barang bukti (BB).

Kapolsek Ngemplak, Sleman, Kompol Wiwik  Haritulasmi mengataka terungkapnya kasus ini setelah  warga Grogolan, Umbulmartani, Ngemplak,  Sleman JonyEfendi, 57  Minggu (5/4/2020) kehilangan lima tanaman bonsai. Kamis (16/4/2020) mendapat informasi dari temanya sesama penggemar tanaman bonsai kalau bonsainya yang hilang di posting  oleh SH  di media sosiak  facebook ditawarkan Rp7 juta. 

SH dulu pernah satu komunitas bonsai dengan Jony Efendi. Karena  sudah mengenal, Jony kemudian mendtangi  rumah SH  untuk memastikan kenenaran info tersebut.  Saat dilakukan pengecekan tenyata benar,  menemukan tanaman bonsai miliknya di rumah SH dan mengakui itu milik Jony.. Jony selanjutnya  melapor  ke polsek Ngemplak, Kamis (16/4/2020) pukul 21.00 WIB. 

“Saat melapor, SH juga diajak bersama tanaman bonsai sebagai barang bukti,” kata Wiwik, Jumat (17/4/2020).

Dari pemeriksaan  SH da Jony sudah saling kenal sebab pernah satu komunitas tanaman bonsai. Karena itu sudah mengetahui situasi rumah Joni, sehingga saat  dengan mudah mengambil dan membawa kabur tanaman bonsai milik  Joni.  SH datang ke rumah  Joni, Minggu (5/4/2020) pukul 04.00 WIB  dengan sepeda motor AB  4472 KU.  Sesampainya di rumah itu setelah memastikan situasi aman langsung mengambil  lima tanaman bonsai dengan cara mencabutnya.  Tanaman bonsai itu selanjutnya ditawarkan Rp7 jura melalui media sosial facebook.  Postingan itu diketahui  pemilik bonsai dan melaporkannya ke Polsek Ngemplak.

“Kami masih mengembangkan kasus ini, sebab dari catatat kepolisian, SH merupakan rsidivis dalam kasus pencurian dan keluar penjara tahun 2013,”  jelasnya.

SH dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancanam hukuman tujuh tahun kurungan penjara.(sindonews)
Read More
Minimalisir  Dampak Corona,  Dosen UGM Kembangkan Bilik Swab Covid-19

Minimalisir Dampak Corona, Dosen UGM Kembangkan Bilik Swab Covid-19


Bilik swab yang dikembangkan Dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada. Foto Dok Humas UGM

SEMBADA.ID- Dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM Jaka Widada membuat bilik swab yang dilengkapi  dengan High-efficiency particulate air (HEPA) Filter atau  filter udara parikulat efisiensi tinggi.  Bilik ini untuk memudahkan dan melindungi tenaga kesehatan dalam mendeteksi infeksi virus corona jenis baru, Covid-19 pada pasien, sekaligus  mengurangi ketergantungan alat pelindung diri (APD) saat melakukan tes swab pada pasien dan  sebagai solusi alternatif bagi petugas kesehatan di tengah keteratasan APD. Sehingga dapat mengurangi limbah alat medis serta menyiasati kekurangan perlengkapan medis.

Jaka Widada mengatakan bilik swab tersebut di desain dengan ukuran 90x90 cm cengan tinggi 2 meter. Bodi bilik terbuat dari bahan alumunium panel composit (APC) dengan ketebalan sekitar 3 mm.

Dilengkapi dengan pintu pada bagian belakang dan di bagian depan memakai kaca dengan tebal 6 mm dengan dua lubang yang dipasang saung tangan panjang berstandar medis dilengkapi dengan handscoon sekali pakai untuk tangan petugas kesehatan memeriksa pasien.

Bilik turut dilengkapi dengan HEPA filter yang biasa dipakai untuk membuat ruangan bersih dan steril layaknya di laboratorium. Di dalam bilik diberi lampu pencahayaan dan blower dan amplifier dengan speaker sebagai sarana komunikasi dengan pasien.

“Desain bilik bersifat dinamis, dapat bergerak dengan empat roda di bawahnya. Dengan desain ini memungkinkan bilik untuk dipindahtempatkan dengan mudah dan dapat dipakai diberbagai tempat,” jelasnya, Jumat (17/4/2020).

Jaka menjelaskan  melalui bilik swab ini petugas kesehatan dapat merasakan kenyamanan saat melakukan uji swab pada pasien. Sementara kemanan baik petugas medis maupun pasien juga terjaga. Disinfeksi dilakukan pada sarung tangan sekali pakai dan permukaan luar bilik sebelum siap dipakai oleh pasien berikutnya.

“Jadi saat ada pasien baru datang untuk di swab kondisinya sudah bersih, sudah disemprot dan diganti dengan sarung tangan yang baru,”terangnya.

Jaka  berharap bilik swab dapat membantu dan menghemat APD saat pengujian swab serta  memberikan kenyamanan bagi petugas kesehatan saat melakukan uji swab,  sebab tidak perlu pakai APD hanya cukup mengunakan masker sehingga nyaman tidak terbebani dengan hazmat yang berat dan panas.

“Bilik swab  ini juga dapat mengurangi limbah alat medis serta menyiasati kekurangan perlengkapan medis. Menjadi solusi alternatif bagi petugas kesehatan di tengah keteratasan APD.  Termasuk mampu menginspirasi generasi muda untuk berinovasi mengembangkan yang lebih bagus lagi untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19,” paparnya.

Menurut Jaka  untuk membuat  satu unit bilik swab menghabiskan biaya sekitar Rp8 jutaan. Saat ini baru bisa memproduksi 10-15 unit per minggu.  Dalam proses produksi menggandeng dua UMKM di Yogyakarta.

“Inovasi bilik swab  yang dikembangkan juga  telah dilirik Gugus Tugas Covid-19 Nasional untuk kerja sama produksi secara masal,” ungkap  Jaka yang saat ini sedang menyelesaikan lima bilik swab yang akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19. (sindonews)
Read More
Update Corona Sleman 16 April 2020,  Dua Bayi  PDP Meninggal

Update Corona Sleman 16 April 2020, Dua Bayi PDP Meninggal



SEMBADA.ID-Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Sleman yang meninggal namun belum diketahui hasilnya positif atau negatif  bertambah. Hal ini setelah bayi berjenis kelamin perempuan usia 10 hari  yang dirawat di RS PKU Yogyakarta yang meninggal Senin (13/4/2020) dan bayi berjenis laki-laki usia 1 tahun yang dirawat di RS Sakina Idaman, Sleman yang meninggal  Rabu (15/2/2020) dinyatakan PDP.

Dengan tambahan dua bayi yang PDP ini maka jumlah PDP meninggal yang belum diketahui hasilnya positif atau negatif menjadi enam orang, sebab sebelumnya ada empat orang.

Dari informasi bayi perempuan 10 hari itu masuk PDP, karena ada penyakit menigitis dan gejala pneumoniny, namun tidak ada kontak luar daerah. Untuk bayi laki-laki 1 tahun,  karena ada kontak orang tua kerja di Klaten dan gejala klinis.  Keduanya sudah dimakamkan sesuai protokol Covid. Bayi perempuan di Condongcatur, Depok, bayi laki-laki di Trimulyo, Sleman.

“Ya dua bayi itu statusnya PDP,” kata Koordinator bidang kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo, Kamis (16/4/2020).

Di Sleman sendiri hingga Rabu (15/4/2020) untuk orang dalam pengawasan (ODP)  dan PDP juga meningkat jumlahnya dibandingkan  hari sebelumnya. PDP tercatat 1200 orang  dari sebelumnya 1036 orang atau bertambah 64 orang. Sedangkan PDP tercatat  224 orang dari sebelumnya 203 orang atau bertambah 21 orang.  Sementara untuk Kamis (16/4/2020) masih  belum ada update laporan update Covid-19  Sleman.

Joko kembali menegaskan  dengan perkembagan kasus Covid-19 ini meminta  masyarakat mematuhi physical distancing,  tetap berada di rumah. Jika pergi ke luar rumah karena ada keperluan penting harus memaki masker dan menjaga jarak serta selalu menjaga kebersihan. Diantaranya mencuci tangan di  air mengalir dengan  sabun sebelum dan setelah melakukan kegiatan.(sindonews)
Read More
Mabuk  Tukang  Parkir Lakukan Asusila Kepada Wanita Paruh Baya

Mabuk Tukang Parkir Lakukan Asusila Kepada Wanita Paruh Baya


Petugas menunjukkan tersangka tindakan asusila di Mapolsek Wirobrajan, Yogyakarta, Kamis (16/4/2020). Foto Ist

SEMBADA.ID - Warga Jalan Puntodewo, Wirobrajan, Yogyakarta, S, 57 harus berurusan dengan pihak berwajib, setelah melakukan tindakan  tidak senonoh atau asusila kepada  wanira paruh baya  SL, 55 warga  Jalan Ontoseno, Wirobrajan, Yogyakarta, di dekat warung  pecel lele wanita itu  Jalan Tendean, Wirobrajan, Yogyakarta, Selasa (14/4/2020) malam.  Yaitu dengan meremas payudara dan menendang kemaluan serta memukul kuning wanita itu.  Atas tindakannya itu, S  ditahan di Mapolsek Wirobarjan, Yogyakarta.

Kapolsek Wirobrajan, Yogyakarta, Kompol  Endang Sri Widiyanti mengatakan kejadian ini berawal saat  S, 57 yang berprofesi sebagai tukang parkir, Selasa (14/4/2020 ) pukul 23.50 WIB  akan membeli minunam jahe di warung angkringan dekat warung pecel lele milik  SL. Ketika melihat SL sendirian menjaga warungnya. timbul niat  melakukam tidak asusila.  .

Waktu mendekat ke penjual untuk pesan minum, S  menggerakkan kakinya dengan menendang ke arah kemaluan SL, termasuk memegang dan memeras payudaranya sebanyak satu kali. Mendapat perlakukan itu, SL tidak terima lantas  membalas dengan cara memukul ke muka S.  Karena dipukul SL balil memukul dengan tangan kosong mengenai kening sebelah kiri. Setelah itu terjadi adu mulut, hingga keduanya saling pukul..

SL  mengambil  batu yang berada di lokasi kejadian dan melemparkannya ke muka S. Karena dilempar batu, S  mengambil sebuah batu besar. Karena takut SL  lari ke warungnya.  S  mengikuti SL. Sesampainya di warung SL, S langsung melakukan pengrusakan dengan cara menjungkir balikkan gerobak, meja dan kursi. Tidak hanya itu, SL  juga memecah barang berupa gelas yang ada di warung tersebut.

“Warga yang melihat kejadian itu langsung mengamankan SL  dan menyerahkan ke Polsek,” kata Endang, Kamis (16/4/2020).

Petugas masih mengembangkan kasus ini. Sebab dari hasil pemeriksaan,  S  mengakui sebelum  melakukan perbuatan tersebut habis mengkonsumsi minuman keras (miras)  yang di beli di daerah Kasihan, Bantul.

“S  dijerat pasal 281 KUHP tentang perbuatan asusila  dengan ancaman maskimlam enam tahun dan pasal 406 tentang pengrusakan dengan ancaman maksmal delapan  tahun penjara,” paparnya.(sndonews)
Read More
Guru Besar  Fakultas Geografi UGM Prof. Soetanto Tutup Usia

Guru Besar Fakultas Geografi UGM Prof. Soetanto Tutup Usia

       
Guru  besar Fakultas Geografi  UGM Prof  Soetanto   mendapatkan penghormtan terakhir di Balaiurng UGM sebelum dimakamkan di pemakaman  keluarga,  Bligo, Ngluwar, Magelang,  Kamis  (16/4/2020). Foto Dok Humas UGM


SEMBADA.ID- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali kehilangan putra terbaiknya. Guru Besar Fakultas Geografi UGM Prof Soetanto meninggal dunia di usia 86 tahun, Kamis (16/4/2020). Jenazah almarhum telebih dahulu disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapatkan penghormatan terakhir sebelum dibawa ke pemakaman keluarga di Bligo, Ngluwar, Magelang untuk dimakamnkan.

Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono mengatakan  seluruh keluarga besar  UGM berduka dan kehilangan yang mendalam karena kembali kehilangan guru, senior, dan salah satu putra terbaik UGM. Apalagi almarhum selama masa hidupnya telah menyumbangkan banyak pemikiran dalam bidang Geografi, khususnya penginderaan jarak jauh. 

“Prof. Dr. Soetanto merupakan sosok ilmuwan yang sangat tekun dan bersemangat dalam mengembangkan bidang ilmunya dan sangat mencintai ilmunya. Dalam pandangan beliau, penginderaan jauh adalah seni,” paparnya.

Prof. Soetanto pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Geografi UGM periode 1991-1994. Saat meninggal dunia, Soetanto menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Bidang Ilmu Kartografi dan Penginderaan Jauh.

Almarhum  juga aktif dalam berbagai organisasi internasional, antara lain sebagai wakil Indonesia di The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific bahkan sempat menjadi pemimpin sidang dalam forum tersebut. Yang terakhir beliau dipercaya sebagai President of the Indonesian Geographist of the Asian Region.  

“Sungguh, beliau telah mencapai puncak capaian yang membanggakan kita semua, generasi penerusnya,” jelasnya.

Menurut Panut di tengah berbagai kesibukan mengembangkan ilmu pengetahuan, Prof. Seotanto tak pernah lupa untuk membangun karakter unggul generasi muda. Dalam berbagai kesempatan dia sering  berpesan agar generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa UGM, memiliki sikap tekun, disiplin, dan jujur.

“Ketiga sikap ini adalah kunci keberhasilan,”  ungkapnya..(sindonews)
Read More
Akan Berkelahi Dengan Bawa Sajam  4  Remaja  Diamankan Polisi

Akan Berkelahi Dengan Bawa Sajam 4 Remaja Diamankan Polisi


Petugas menunjukkan empat pemuda  dan barang bukti sajam untuk berkelahi di Mapolsek Mlati, Sleman. foto Ist

SEMBADA.ID-Empat remaja masing-masing, IP,  16, II,17  dan RMJ, 14  warga Tridadi,Sleman serta  RRK,  15 warga Triharjo, Sleman  harus berurusan dengan pihak  berwajib, setelah ketahuan  akan berkelahi dengan membawa senjata tajam (ssajam) di Jalan Monjali  Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman, Kamis (16/4/2020) pukul 01.00 WIB.  Keempatnya sekarang ditahan di Mapolsek Mlati, Sleman.

Petugas juga mengamankan senjata tajam jenis clurit  dan pedang serta dua sepeda motor  matic, AB  6292 AF dan AB 5023 PQ milik para remaja tersebut sebagai barang bukti (BB).

Kapolsek Mlati, Sleman, Kompol Hariyanto mengatakan terungkapmya kasus ini setelah ada warga yang melaporkan di  Jalan Monjali Gemawan, Sinduadi, Mlati  ada empat remaja yang berboncengan sepeda motor  berkejar-kejaran sambil mengacungkan senjata tajam. Clurit dan pedang.  Hal itu diketahui warga dan  mengejarnya. Satu orang berhasil diamankan, IP,   lainnya melarikan diri  ke arah utara Jalan Monjali.

“Pettigas yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi  untuk melakukan penyeldiikan. Di antaranya dengan meminta keterangan remaja yang ditangkap serta warga  yang mengetahui kejadian dan mengumpulkan data pendukung lainnya.  Dari keterangan itu,  berhasil mengamankan tiga remaja lainnya di tempat tinggal masing-masing  beserta barang bukti sajam clurit dan pedang serta sepeda motor,”  kata Hariyanto, Kamis (16/4/2020).

Dari pemerikaan  rencana empat remaja itu akan berkelahi, berawal dari unggahan status Whatapps (WA) RMJ yang bernada menantang “ayo sabet-sabetan’. Status WA itu dibawa IP. Kemiudian mereka janjian untuk ketemuan di tempat dan hari tersebut.  IP  klokasi dibocengkan II  dan RMJ diboncengkan RRK.  Saat bertemu  terjadilan kejar-kejaran,  IP  dan  RMJ yang membawa sajam langsung mengacung-gacungkan sajam yang dibawanya itu.

“Dari pengakuan,   mereka baru pertama kali akan berkelahi. Alasannya karena emosi dan tidak ada hubungannya dengan gank, namun masalah individu. Namun  kami tetap akan mengembangkan dan memprosesnya,” tandasnya.

Mereka dalam kasus ini dijerat pasal  2 ayat i UU Darurat No 1/1951 dengan ancanam hukuman maksmal 10 tahun (sindonews).
Read More
Koperasi Gemah  Ripah Gamping Bantu APD Coverall Tenaga Medis Sleman

Koperasi Gemah Ripah Gamping Bantu APD Coverall Tenaga Medis Sleman




Bupati Sleman Sri Purnomo (kanan) menerima bantuan APD Coverall dari manajer Koperasi Gemah Ripah Gamping, Sleman  di Pemkab Sleman, Kamis  (16/4/2020). Foto sembada,id/doni kardika

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman meneirma bantuan alat pelindung diri (APD)  bagi tenaga medis untuk penanganan darurat Covid-19 di kabupaten Sleman. APD yang diterima  berupa 100 coverall.

Manajer Koperasi Gemah Ripah, Bambang Raharjo  menyerahkan  bantuan APD tersebut dan diterima langsung Bupati Sleman, Sri Purnomo bertempat di Kantor pemkab Sleman, Kamis (16/4/2020).

Bambang Raharjo mengatakan bantuan ini merupakan wujud kepedulian pedagang grosir Pasar Induk Buah dan Sayur Gamping yang tergabung dalam Koperasi Gemah Ripah dalam membantu pemerintah menangani Covid-19.

”Bantuan ini kami serahkan pada Pak Bupati langsung karena beliau bersama jajarannya yang lebih tahu prioritas penyaluran APD tersebut,”  kata Bambang.

Bambang menjelaskan bantuan ini merupakan bantuan tahap pertama. Dengan bantuan ini dirinya berharap  semua stakeholder,  koperasi, perusahaan dan masyarakat bisa bergerak bersama membantu pemerintah menangani penyebaran Covid-19.

Bupati Sleman, Sri Purnomo menyambut baik dan mengapresiasi bantuan ini. Bantuan tersebut akan segera didistribusikan oleh Dinas Kesehatan  (Dinkes) Sleman pada fasilitas kesehatan di Sleman.

“Kami sangat berterimakasih atas bantuan ini sebagai wujud kepedulian bersama untuk mengantisipasi dan menangani penyebaran Covid-19,”  ungkapnya.(dik)
Read More
Polda DIY  Siap  Bantu Pemakaman Pasien Covid-19 Yang Meninggal

Polda DIY Siap Bantu Pemakaman Pasien Covid-19 Yang Meninggal


Para personel PoldaDIY saat mengikuti pelatihan pemakaman jenazah Covid-19 di Mapolda DIY. foto Dok Humas Polda DIY

SEMBADA.ID-Polda DIY siap membantu proses pemakaman bagi  pasien terinfeksi virus corona jenis baru, Covid-19 yang meninggal.  Untuk kepentingan ini, telah  memberikan pelatihan pemulasaran dan simulasi pemakaman  jenazah Covid-19 kepada personel  dan pejabat  yang terlibat dalam Operasi Aman Nusa II Progo 2020.

"Kita berharap korban dari wabah penyakit ini tidak bertambah, namun melihat tenaga kesehatan yang besar beban kerjanya (merawat hingga mengurus pemakaman), maka  Polri akan turut membantu proses pemakaman,"  kata Yuliyanto dalam keterangannya  melalui online, Kamsi (16/4/2020).

Yuliyanto menjelaskan simulasi dimulai dari penanganan korban diduga Covid-19 yang ditemukan bukan di rumah sakit, sehingga diperlukan olah  tempat kejadian  perkara (TKP)  dengan menggunakan standar kesehatan. Personel yang melaksanakan olah TKP  juga menggunakan APD lengkap.

Tahap selanjutnya adalah proses pemakaman. Anggota Polri yang akan melaksanakan pemakaman juga dilengkapi dengan APD lengkap, cara mengangkat peti, menurunkan peti sampai dengan mengubur kembali liang lahat.

“Simulasi kegiatan yang digelar oleh  Polda DIY  mengikuti prosedur dari Kemenkes serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” jelas  alumni Akpol 1995 itu.

Yuliyantomenambahkan dengan adanya pelatihan dan simulasi tersebut, maka Polri sudah siap  saat diperlukan untuk membantu menangani korban akibat wabah pendemik covid-19.  Polda DIY sendiri membuka hotline bagi yang mebutuhkan bantuan pemakaman jenazah Covid-19.

“Jika memerlukan bantuan pemakaman korban covid-19 maka bisa menghubungi nomer WA 08981879886 atau menghubungi polres terdekat," ungkap mantan Kapolres Sleman tersebut.(sindonews)
Read More
Cegah Corona,  Pedagang Pasar Godean Diedukasi  Pakai Masker

Cegah Corona, Pedagang Pasar Godean Diedukasi Pakai Masker




Wakil bupati Sleman Sri Muslimatun memberikan pengarahan soal pentingnya memakai masker bagi pedagang di pasar Godean, Senin (16/4/2020).foto sembada.id/dwijo anggono

SEMBADA.ID-Kesadaran para pedagan pasar Godean untuk memakai  masker saat beraktivitas di pasar masih kurang. Terbukti saat wakil bupati Sleman Sri Muslimatun melakukan peninjauan ke pasar Godean, Kamis (16/4/2020)  sekitar 30%  pedagang belum mengunakan masker. Alasannya karena lupa membawa dan tidak punya masker.  Jumlah pedagang pasar Godean ada 2200 orang.

Ketua asosiasi pedagang pasar Godean, Rubiyanto mengatakan sebenarnya sudah ada sosialiasi untuk pencegahan virus corona jenis baru, Covid-19,  yaitu selalu  menjaga kebersihan dan menggunakan masker saat berada di luar rumah dan berinteraksi.  Termasuk disediakan tempat cuci  dengan air mengalir dan sabun di setiap pintu masuk pasar.

“Namun karena jumlah pedagang pasar Godean mencapai 2200 orang, maka amasih ada pedagang yang  belum sadar untuk menjaga kebersihan dan mengunakan masker,” kata Rubiyanto,  Kamis (16/4/2020).

Untuk itu dengan kedatangan Wakil Bupati Sri Muslimatun diharapkan semakin menambah kepatuhan para pedagang maupun para pengunjung pasar untuk bersama-sama  mencegah penularan virus  corona, dengan memathui anjuran pemerintah.

“Kebersamaan dan kegotongroyongan semua pihak pasti akan sangat membantu dalam upaya pencegahan virus  corona di lingkungan Pasar Godean,” jelasnya.

Rubiyanto dalam kesempatan  itu juga mengatakan adanya pandemi wabah virus corona berdampak pada penjualan omzet mereka, yaitu mencapai 50 % dari hari-hari biasanya.

Sementara itu  wakil  bupati Sleman  Sri Muslimatun mengingatkan  kepada pedagang dan para pengunjung yang belum memakai masker untuk selalu menggunakan masker kain bila berada di pasar dan menjaga jarak 1,5 meter saat berinteraksi. bab pasar merupakan tempat kerumuhan penjual dan pembeli sangat rawan  untuk terjadinya penularan Covid-19.

Untuk itu  Sri  Muslimatun pun memberi masker  kepada para pedagang dan pembeli di pasar Godean yang belum memakai masker.

“Pencegah penyebaran Corona ini  perlu perhatian dari semua pihak, terutama  untuk menjaga agar jangan sampai terjadi penularan virus corona di pasar yaitu dengan mengunaan masker, jaga jarak, sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terutama karena sering memegang uang yang siapa tahu ada virusnya karena yang memegang uang banyak orang,” terangnya.(ang)
Read More
Update Corona Sleman 15 April  2020,  34  Positif,  12 Sembuh

Update Corona Sleman 15 April 2020, 34 Positif, 12 Sembuh




SEMBADA.ID-Kasus virus corona jenis baru, Covd-19 di Sleman kembali terjadi perubahan, baik yang positif, sembuh dan meninggal, Rabu (15/4/2020). Kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 34  kasus, jumlah ini lebih banyak dibandingkan Selasa (14/4/2020), 33 kasus atau bertambah satu kasus. 

Pasien Covid-19  menjadi 12 orang. Jumlah ini juga lebih banyak dari hari sebelumnya, yakni 9 orang atau bertambah tiga orang. Sedangkan kasus kematian,  pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 4 orang dari sebelumnya dua atau bertambah dua orang.

Tambahan satu kasus positif Covid, yakni kasus  63,  jenis kelamin lak-laki, usia 70 tahun.  Tiga pasien Covid-19 yang sembuh, kasus 27, jenis  kelamin laki laki,  usia 45 tahun,  kasus 34, jenis kelamin  laki laki, usia  30 tahun dan kasus 40, jenis kelamin  perempuan, usia 30 tahun.  Dua PDP yang meninggal belum diketahui positif atau negatif hasilnya, yakni jenis kelamin laki-laki, usia 38 tahun dan jenis kelamin perempuan, usia 61 tahun.

Dengan bertambahnya kasus yang peositif dan sembuh ini, maka dari 34 kasus psoitif Covid-19,  12 sembuh,  empat meninggal, 18 masih dalam proses.

Koordinator kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo  mengatakan kasus 63 yang positif Covid-19 adalah warga kecamatan Kalasan yang selama ini dirawat di RSPAU Hardjo Lukito.  Tiga pasien yang sembuh, kasus yaitu warga Sleman, Ngaglik dan Depok. 

“Untuk PDP yang meninggal selama ini di rawat di RSUD Yogya dan RS PKU Gamping,”  kata Joko.

Joko kembali menegaskan dengan perkembagan kasus Covid-19 ini meminta masyarakat mematuhi physical distancing,  tetap berada di rumah. Jika pergi ke luar rumah karena ada keperluan penting harus memaki masker dan menjaga jarak serta selalu menjaga kebersihan. Diantaranya dengan mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan  kegiatan.(sindonews)
Read More
UMY Bagikan 1600 Paket  Sembako Bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19

UMY Bagikan 1600 Paket Sembako Bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19



UMY membagikan sambako bagi mahasiswa UMY yang terdampak Covid-19 di kampus UMY. Foto Dok Humas UMY.

SEMBADA.ID-Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY  membagikan 1600 sembako bagi mahasiswa UMY yang terdampak virus corona jenis baru, Covid-19.  Terutama bagi mahasiswa perantauan  yang  kos namun tidak kembali ke tempatnya.  Sembako yang  dibagikan berupa  beras, mie instan, gula, dan minyak goreng. Selain  itu  para mahasiswa juga diberikan peralatan mandi, mencuci, dan juga alat perlindungan diri berupa masker dan hand sanitizer.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan penyebaran pandemi COVID-19  menjadi dilematis bagi mahasiswa UMY  khususnya yang berasal dari daerah rantauan.  Banyak mahasiswa rantau yang memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman karena sadar akan tingginya resiko menjadi carrier.

Namun, keputusan untuk tetap tinggal di kos di tengah pandemi juga memiliki resiko tersendiri terutama dalam hal akses untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini diperparah dengan adanya lockdown yang dilakukan oleh beberapa perkampungan di sekitar kampus UMY.  Karena itulah, UMY bersama Tim Gugus Tugas COVID-19 dan relawan melakukan pembagian logistik ini.

“Semoga program ini dapat berlangsung dengan baik dan bisa menambah rasa aman dan nyaman bagi para mahasiswa selama menjalani masa sulit selama masa penyebaran pandemi COVID-19, “ kata Gunawan, Rabu (15/4/2020).

Gunawan menjelaskan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk melaksanan physical distancing, pembagian logistik dilakukan dengan teknis drive thru dimana para mahasiswa masuk melalui gerbang selatan dan antri sesuai dengan jalur yang ditentukan.  Setelah melakukan verifikasi data dan mengambil logistik, para mahasiswa diminta langsung pulang ke rumah atau kost masing-masing. Waktu pengambilan logistik dilakukan sesuai jadwal yang dibagi berdasar fakultas dan daerah asal mahasiswa.

“Tidak hanya itu, para mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan masker saat pengambilan logistik,” jelasnya

Gunawan menambahkan pembagian 1600 paket sembako ini sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar. Untuk pembagianya direncanakan akan dilaksakan rutin setiap minggu atau  setidaknya hingga masa pandemi ini berakhir.

“Kami berharap  dengan perhatian ini, kesejahteraan mahasiswa tetap terjaga dan mereka lebih tenang,”  harapnya. (sindonews)

Read More
 Penuhi APD Medis,  RS UGM  Buat   APD  Pelindung  Wajah

Penuhi APD Medis, RS UGM Buat APD Pelindung Wajah


RS UGM secara mandiri membuat APD pelindung wajah (face shield). Foto Dok Humas UGM
  
SEMBADA.ID-Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada (RS UGM)  membuat secara mandiri alat pelindung diri (APD)  face shield  (pelindung  wajah). APD ini untuk memenuhi kebutuhan APD bagi tenaga medis dalam penanggaan virus corona jenis baru, Covid-19.  RS UGM memberikan pelayanan penangganan Covid-19 di gedung Gatotkaca.

Penanggungjawab layanan Covid-19 RS UGM,  Siswanto  sebagai rumah sakit yang menjadi  rujukan pelayanan Covid-19, maka dalam menanggani kasus Covid-19,  tenaga medis harus sesuai dengan standar yang telah ditetapka oleh WHO dan kementerian kesehatan (Kemenkes  wajib mengunakan APD  untuk melindungi dan mencegah penular Covid-19 kepada tenaga medis.

Namun saat ini APD itu sulit untuk didapatkan. Di antaranya pelindung wajah. Terutama guna melindungi percikan dahak, bersin, yang dapat mengenai tenaga kesehatan saat memberikan pelayanan pasien. 

“Berawal dari kondisi itu, Unit Ortotik Prostetik Instalasi Rehabilitasi Medis RSA UGM berinisiatif membuat face shield ini,” kata Siswanto, Rabu (15/4/2020).

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RS UGM,  Guritno Adistyawan   menjelaskan material yang digunakan dalam pembuatan face shield ini, antara lain mika 0,5 mm, plastik polypropylene dengan untuk pondasinya dengan tebal 22 mm.  Sehari bisa memproduksi 80 face shield. Biaya untuk pembuatan pelindung wajah antara Rp30.000-Rp50.000 per unit.

“Memilih mika ukuran 0.5 mm  agar lebih tahan terhadap percikan dahak maupun bersin dari pasien. Lalu, plastik  polypropylene dengan untuk pondasi dengan  tebal 2 mm supaya lebih stabil, kuat dan mudah dibersihkan atau disterilkan,”  jelasnya.(sindonews)
Read More
Dampak Corona,  1687 Pekerja Sleman Terkena PHK

Dampak Corona, 1687 Pekerja Sleman Terkena PHK



SLEMAN_Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman mencatat hingga awal pertengahan April ada 1687 pekerja formal yang terkena pemutuhan hubungan kerja (PHK) dan 845 karyawan yang dirumahkan akibat dampak virus corona jenis baru,Covid-19.

“Ini laporan per 8 April,  sehingga angka ini kami perkirakan akan terus begerak, sebab masih  ada laporan yang masuk belum kami rekap, Termsuk belum merekap jumlah perusahaan yang melakukan PHK maupun merumahkan karyawan,”  kata Kasi Kesejahteraan Pekerja dan Kelembagaan Disnaker Sleman Eni Yuliani, Rabu (15/4/2020).

Eni menjelaskan secara umum, karyawan yang terkena  PHK,  mayoritas dialami pekerja industri padat karya khususnya garmen. Sedangkan  yang dirumahkan rata-rata,  pekerja bidang perhotelan karena okupansi menurun dratis.  Sehingga bisa memahami situasi tersebut. Hanya saja sesuai  UU Tenaga Kerja, langkah PHK harus disertai pembayaran pesangon.

“Tapi,kami  belum mendata soal realisasi pesangon tersebut. Apalagi sekarang ini belum memungkinkan untuk mengumpulkan pihak yang terkait,” jelasnya.

Terpisah Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman, Eko Suhargono mengatakan sudah merencanakan pemberian bantuan bagi warga yang kehilangan pekerjaan lewat program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Persyaratanya tidak menerima pesangon serta tidak masuk kriteria warga miskin dan rentan miskin penerima JPS. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi tumpang tindih.

Untuk itu, bekerjasama dengan Disnaker akan melihat data di perusahaan apakah  katyawan yang di PHK menerima pesangon atau tidak.

“Adapun besaran nominal anggaran sejauh ini belum diputuskan termasuk jumlah sasaran penerima.  Namun jika  data sudah fix, diharapkan akhir April  bantuan bisa diberikan,” paparnya.(sindonews)
Read More
Penuhi  Alat Uji Covid-19, Fakultas Farmasi UGM Produksi VTM

Penuhi Alat Uji Covid-19, Fakultas Farmasi UGM Produksi VTM



Dosen Farmasi UGM menunjukkan VTM yang dibuatnya, Rabu (15/4/2020). Foto dok UGM

SEMBADA.ID-Fakultas Farmasi UGM memprouksi Viral Transport Medium (VTM) untuk memenuhi kebutuhan VTM  di laboratoriumpengujian swab Polymerase Chain Reaction (PCR) deteksi Covid-19.

Ketua Prodi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UGM Ika Puspitasari mengatakan VTM merupakan media untuk membawa spesimen sampel lendir hidung dan tenggorokan pasien yang telah melalui uji swab. Selanjutnya sampel tersebut dibawa menggunakan VTM ke laboratorium tersertifikasi untuk diuji lebih lanjut apakah positif atau negatif corona.  Sehingga VTM ini penting dalam mendeteksi virus corona jenis baru, Covid-19.

“Namun masalahnya saat ini terjadi krisis VTM di pasaran dan harganya mahal. Karena itu berinisiatif mengadakan program pengadaan VTM untuk mendukung pengujian swab PCR terhadap virus Covid-19. Pembuatan VTM dilakukan di Laboratorium Advanced Pharmaceutical Sciences (APS) Fakultas Farmasi UGM,” kata Ika Puspitasari, Rabu (15/4/2020).

Ika menjelaskan uji swab PCR ini untuk mengetahui pasien itu terinfeksi SARS-CoV2, virus penyebab Covid-19.  Dimana pasien yang dicurigai terinfeksi SARS-CoV2 dilakukan pengambilan spesimen lendir hidung dan tenggorokan tersebut untuk kemudian dilanjutkan dengan uji PCR. Hasil positif melalui versi uji rapid test (uji cepat) perlu dikonfirmasi lebih lanjut dengan pengujian swab PCR ini.

“Jadi uji swab PCR  merupakan pengujian dengan hasil yang relatif paling valid untuk mendiagnosa infeksi SARS-CoV2, virus penyebab Covid-19,” paparnya.

Dosen Laboratorium Rekayasa Makromolekul Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi UGM, Riris Istighfari Jenie  menjelaskanpembuatan VTM  mengacu pada protokol Centers for Disease Control and Prevention Amerika. Dalam proses pembuatannya memerlukan beberapa alat di antaranya biosafety cabinet, waterbath dan filter steril ukuran 0,20-0,45 mikron. Bahan-bahan yang digunakan Fetal Bovine Serum (FBS) yang kemudian dilakukan heat inactivated, Hanks Balanced Salt Solution (HBSS), gentamicin sulfate, amphotericin B.

“Prosedur pembuatan VTM meliputi inaktivasi FBS di dalam waterbath penyiapan antibiotik dengan mencampurkan gentamicin sulfate, amphotericin B.  Berikutnya bahan-bahan tersebut dicampurkan ke dalam buffer HBSS. Penyimpanan sediaan VTM dilakukan pada suhu 2-8°C,” jelasnya.

Riris berharap pengadaan bahan baku pembuatan VTM ini bisa lebih dipermudah atau mendapatkan prioritas mengingat beberapa bahan dipesan dari Jakarta. Sementara Jakarta dan beberapa daerah sedang menjalankan PSBB sehingga memperlambat proses pengadaan bahan baku tersebut.

Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Endang Lukitaningsihmenambahkan pembuatan VTM untuk mencukupi kebutuhan VTM di laboratorium pengujian. Dalam produksi VTM ini melibatkan dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang itu.

"Kami terus berupaya melakukan berbagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam mengendalikan wabah ini, termasuk dengan produksi VTM untuk pengujian Covid-19," ungkapnya.(sindonews)



Read More
Update Corona Sleman, 14 April 2020,  Empat PDP  Kembali Positif, Satu Sembuh

Update Corona Sleman, 14 April 2020, Empat PDP Kembali Positif, Satu Sembuh



SEMBADA.ID-Jumlah pasein dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmas positif  dan sembuh di Sleman kembali bertambah, Selasa (14/4/2020).  Kepastian ini, setelah hasil uji laboraorium ada empat PDP yang diketahui positif dan satu pasien Covid-19 hasil ujilabnya negatif sehingga dinyatakan sembuh.

Empat PDP yang positif, yakni kasus 59, jenis kelamin  perempuan,  usia  27 tahun,  kasus 60, jenis kelamin  laki laki, usia 50 tahun,  kasus 61, jenis kelamin perempuan, usia 54 tahun dan   kasus 62, jenis kelamin  laki laki, usia  54 tahun. Satu pasien sembuh, kasus 47, jenis laki laki, usia 29 tahun.

Dengan penambahan ini, maka sampai  Selasa (14/4/2020) pukul 17.00 WIB,  kasus positif Covid-19 di Sleman ada 33 kasus.  sembilan sembuh, empat meninggal dan 20  masih  dirawat di berbagai rumah sakit di DIY.

Dari informasi, Kasus 61 dan 62 sebelumnya ada kontak dengan kasus positif di Jakarta, kasus 59 dan 60 masih dalam pelacakan Dinas Keehatan (Dinkes) Sleman. Sedangak kasus 47 yang semuh selama ini dirawat di RS Bhayangkara Polda DIY.

“Kami masih melakukan pelacakan untuk kasus psoitif ini,” kata Koordinator bidang kesehatan Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Joko Hastaryo, Selasa (14/4/2020).

Untuk kasus PDP di Sleman, juga ada penambahan dibandingkan sebelumnya. Selasa (14/4/2020) tercatat ada 203 kasus PDP, sebelumnya 166 kasus PDP atau bertambah 37 kasus PDP. Dari jumlah ini dua diantaranya meninggal sebelum ada hasil positif  atau negatif.  Sedangkan orang dalam pengawasan (ODP) tidak ada perubahan, yakni 1036.

Terpisah juru bicara  gugus tugas penangganan covid-19 DIY Berty Murtiningsih mengatakan PDP positif Covid-19 meski masih akan melihat hasil penyelidikan epidemiologi (PE) dari pelaksana tracing di Dinkes kabupatan/kota DIY, namun  secara umum kasus positif yang diperoleh  selama ini dari kasus import belum translok. (sindonews)
Read More
Ketahuan  Curi Burung  Residivis Dihajar Massa

Ketahuan Curi Burung Residivis Dihajar Massa

Petugas menunjukkan tersangka pencuri burung di Mapolsek Ngempak, Sleman. Foto Ist

SEMBADA.ID-Keluar masuk penjara karena tindak pidana ternyata tidak membuat  YC, 39 warga Jetisharjo, Cokrodinigratan, Jetis, Yogayakrata kapok. Terbukti  setelah keluar dari penjara 2016 lalu dalam kasus pencurian, kembali melakukan tindakan yang sama, yaitu mencuri burung murai warga Lodadi, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman.  Atas tindakannya itu YC, sempat dihajar massa sebelum diamankan polisi dan dibawa ke Mapolsek Ngaglik, Sleman.

Petugas juga mengamanakan sepeda motor matic AB 4132 LA milik YC yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan pencurian, burung murai dan sangkar yang dicuri YC sebagai barang bukti (BB).

Kapolsek Ngemplak, Sleman, Kompol Wiwik Haritulasmi mengatakan diamankannya YC ini berawal warga Lodai, Umbulmartani, Ngempak, Burhan Fajar Prihanto, 41 memberi makan burungnya  Jumat  (10/4/2020) r pukul 17.00 WIB. Selanjutnya  burung digantung di teras rumahnya. Malam harinya ia ronda  pulang dari ronda, Sabtu (11/4/2020) pukul 00.30 WIB  masih melihat sangkar burung tergantung. Tidak lama kemudian  saat masuk rumah mendengar suara pintu gerbang terbuka, curiga dengan hal itu lantas melakukan pengecekan. 

Saat keluar rumah, erkejut karena  sangkar beserta burung miliknya yang tergantung di teras rumah sudah tidak ada. Namun tidak jauh dari rumahnya, melihat orang tidak dikenal berjalan membawa sangkar burung murai miliknya. Selanjutnya berusaha meminta kembali burung miliknya namun tidak dikasih oleh orang itu.

“Sontak  berteriak sehingga warga sekitar langsung keluar rumah untuk mengamankan pelaku. Warga yang emosi lantas menghajar pelaku, beruntung anggota polisi yang patroli melihat kejadian itu langsung mengamankan dan membawanya ke Polsek Ngempak,” kata Wiwik, Selasa (14/4/2020).

Petugas masih mengembangkan kasus ini, ada  tidak kasus  atau kejdian di tempat lain. Sebab dari catatan kepolisian YC ini residivis dan sudah sembilan kali masuk pencara berbagai kasus tindak pidana . Seperti pencurian, perampasan, penganiayaan dan penyalahguna narkotika.  Terakhir keluar penjara tahun 2016 kasus pencurian.

“Dari pemerikssan YC ttidak mempunyai pekerjaan, mencuri untuk mencukuo kebutuhan ekonomi,"  terangnya.

YC dalam kasus ini dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun kurungan penjara.(sindonews)
Read More
Dampak Corona,Sleman Prioritaskan Pemulihan Kondisi Sosial dan Ekonomi

Dampak Corona,Sleman Prioritaskan Pemulihan Kondisi Sosial dan Ekonomi


 Bupati Sleman Sri Purnomo menandatangani hasil TMMD Sengkuyun di aula Sembada Pemkab Sleman, Selasa (14/4/2020) foto dok Humas Sleman

SEMBADA.ID-Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung  Tahap I tahun anggaran (TA) 2020 di Sleman yang berlangsung di wilayah Cangkringan secara resmi ditutup Selasa, (14/4/2020)  Penutupan ditandai penyerahan hasil TMMD  dari Komdan Kodim (Dandim) 0732/Sleman Letkol Inf Diantoro kepada bupati Sleman Sri Purnomo.di Aula Sembada, Pemkab Sleman. .

TMMD yang berlangsung sejak 16 Maret-14 April 2020  tersebut lebih pada sasaran fisik. yakni  pembukaan jalan tani sepanjang 250 meter dan lebar 5 meter; pembuatan talud jalan sepanjang 250 meter, tinggi 1,5 meter dan lebar atas 0,40 cm; rehab gedung TPA Al Ikhlas ukuran 7 meter kali 15 meter; pengecatan masjid dan mushola 1 unit.

“Karena ada pandemi Covid-19,  untuk sasaran TMMD lebih pada sasaran fisik dan secara umum telah sesuai target yang direncanakan,”  kata Dandim 0732/Sleman Letkol Inf  Diantoro, Selasa (14/4/2020).

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan tidak dapat dipungkiri, pelaksanaan kegiatan TMMD Sengkuyung yang telah berlangsung di Sleman selama ini telah mampu menggerakkan pembangunan infrastruktur maupun kegiatan non fisik lainnya di desa, sehingga dapat membantu roda perekonomian masyarakat Sleman.

‘Saya mengapresiasi, meskipun ditengah mewabahnya Covid-19 TNI beserta masyarakat setempat  telah mampu menyelesaikan sasaran proyek TMMD Sengkuyung tahap I Tahun 2020  diyang telah ditetapkan,” ungkap Sri Putnomo

Sri Purnomo menegaskan sinergitas ini penitng, apalagi ditengah pandemi Covid-19  untuk memulihkan kondisi perekonomian dan kondisi sosial masyarakat yang terdampak  tentu membutuhkan waktu dan dukungan dari semua pihak. Termasukdukungan dari TNI.

“Pemulihan kondisi sosial dan ekonomi  masyarakat  akan menjadi prioritas pembangunan di Sleman
dan dukungan TNI sangatlah dibutuhkan,” paparnya.(sindonews)
Read More
Sleman Bagi 150 Paket  Sembako  Bagi Warga Godean Terdampak Corona

Sleman Bagi 150 Paket Sembako Bagi Warga Godean Terdampak Corona




Wakil bupati Sleman, Sri Muslimatun secara simbolis memberikan bantuan sembako bagi warga Desa Sidokerto, Godean,Sleman,  di balai desa Sidokerto, Godean,  Selasa (14/4/2020). Foto Dok Humas Pemkab Sleman

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman membagikan 150 paket sembako bagi warga Sidokerto, Godean, Sleman, Selasa (14/4/2020). Pembagian ini untuk meringankan beban masyarakat akibat dampak virus corona jenis baru, Covid-19 sekaligus dalam rangka peringatakan hari jadi Sleman ke 104 tahun tanggal 15 Mei 2020. 

Paket sembako berisi beras  lima kg, gula pasir satu kg, minyak goreng satu liter, teh  besar satu pak, gandum satu kg dan mie jagung satu pak

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun wabah Covid-19  berdampak pada semua sektor, bukan hanya kesehatan namun juga sektor lain. Di antaranya perekonomian. Sebab dengan adanya physical distancing dan himbauan tetap berada di runah, tentu beberapa aktivitas tidak berjalan seperti biasa. Bahkan ada yang  berhenti. Terutama di bidang usaha formal  maupun nonformal.

“Termasuk peringatan hari jadi Sleman, juga hanya dilaksaanak dalam bentuk yang sederhana dan dapat langsung dirasakan manfaat oleh masyarakat,  seperti pembagian sembako bagi masyarakat yang kurang mampu ini,” kata  Muslimatun, Selasa (14/4/2020).

Untuk itu  bberharap sembako ini dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan pokok minimal dalam satu minggu sehingga jangan sampai ada warga Sleman yang kekurangan bahan kebutuhan pokok khususnya pangan yang merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi ketersediaannya.

Kades Sidokerto, Godean, Sleman, Istiyarto Agus Sutaryo mengatakan bantuan sembako ini sangat memberikan manfaatkan  dan meringankan beban warganya  yang kurang mampu di tengah keseulitan menhadapi dampak virus corona.

“Kami berterima kasi untuk bantuan sembako ini,”  ungkapnya.(sindonews)
Read More
Dosen FKKMK UGM  Masker Kain Kurang Efektif  Cegah Virus Covid-19

Dosen FKKMK UGM Masker Kain Kurang Efektif Cegah Virus Covid-19


Kepala Departemen Ilmu Kesehatan FKKMK UGM,  Bambang Udji DJoko Rianto. Foto Dok Humas UGM

SEMBADA.ID-Kepala Departemen Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM,  Bambang Udji DJoko Rianto  mengatakan penggunaan masker kain kurang efektif dalam mencegah penularan Covid-19 dan hanya bisa dipakai sebagai alternatif terakhir. Sebab  masker kain tidak dapat memproteksi masuknya partikel dan bisa ditembus partikel.

“Kalau pakai masker kain partikel yang masuk  mencapai  97%   sehingga  perlindungannya hanya 3%.   Jadi masker kain menjadi pilihan  alternatif  di tengah kelangkaan masker bedah dalam upaya melindungi diri dari virus corona jenis baru Covid-19,” kata Bambang dalam keterangannya secara daring, Selasa (14/4/2020)..

Bambang menjelaskan mekanisme penularan virus di antaranya melalui percikan air ludah (droplet) dan airbone (partikel kecil yang terbawa udara). Masker kain tidak memiliki perlindungan layaknya masker bedah yang terdiri dari tiga lapis.

Tiga lapisan pada masker bedah yakni lapisan luar anti air untuk melindungi droplet, lapisan tengah sebagai filter kuman, dan lapisan dalam untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut pemakai. Tingkat perlindungan masker bedah ini sekitar 56% bagi partikel droplet berukuran nanometer.

“Ketiganya tidak didapat dari masker kain biasa dan ini bahaya. Sebab, begitu virus nempel bisa menembus di sela pori-pori kain,” tutur dokter THT RSUP Dr. Sardjito ini.

Sedangkan masker N95 memang memiliki tingkat efektivitas pencegahan penularan terbaik karena memiliki kerapatan yang lebih padat dibanding masker bedah dan masker kain. Masker jenis ini mempunyai proteksi yang baik untuk droplet maupun aerosol. Masker ini banyak digunakan tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien.

“Efektivitas pencegahan masker N95 ini paling baik, tetapi tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari bagi orang sehat karena bisa menyebabkan kesulitan nafas,” terangnya.

Menurut Bambang virus corona jenis baru memiliki ukaran kecil dalam ukuran 0,125 mikrometer atau 125 nanometer. Sementara itu pada kain tidak memiliki kerapatan yang cukup dalam menyaring partikel yang sangat kecil.
           
“Dalam penelitian di Hanoi, Vietnam pada 1.607 rumah sakit diketahui bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penggunaan masker bedah dan masker kain dalam mencegah infeksi saluran pernafasan maupun infeksi virus.  Hasilnya orang yang pakai masker kain kemungkinan menderita infeksi saluran nafas dan infeksi virus 13 kali lebih besar dibandingkan dengan yang memakai masker bedah. Ini kan bahaya sekali,” jelasnya.

Namun masker kain bisa menjadi pilhan terakhir guna melindungi diri dari ancaman penularan Covid-19, jika masker bedah tidak ada.  Untuk itu menyarankan masyarakat  untuk melapisi masker kain dua lapis dengan tisu di tengahnya.  Sehingga bisa meningkatkan perlindungan terhadap kemungkinan masuknya partikel ke dalam masker.

“Memang sampai sekarang belum ada riset yang meneliti efektivitas penggunaan masker kain 3 lapis ini. Namun logikanya kan lebih rapat jadi bisa lebih memproteksi dari infeksi virus,”paparnya.

Faktor-faktor lain juga tetap harus dipatuhi agar bisa mencegah penularan seperti physical distancing,  menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dengan sabun, dan menjaga kebersihan.(sindonews)
Read More