Optimalkan  Produk IKM Sleman Lewat  Pameran

Optimalkan Produk IKM Sleman Lewat Pameran

 

Para IKM saat mengikuti pameran di gedung Dekranasda Sleman, Rabu (29/7/2020). foto sembada/rizal

SEMBADA.ID-Pandemi Covid-19 membuat sektor ekonomi menghadapi sejumlah persoalan. Banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami penurunan baik dari penjualan maupun produksi di tengah pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut menjadi perhatian pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Seperti di Kabupaten Sleman, sebagai upaya memulihkan perekonomian UMKM, di antaranya dengan menyediakan tempat untuk memasarkan produksi mereka. Yaitu di  Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan keberadaan Gedung Dekranasda Sleman untuk mengoptimalkan peran dan program Dekranasda sleman  dalam mempromosikan produk-produk kerajinan dan Industri Kecil Menengah (IKM) Sleman.

 “Pemerintah Kabupaten Sleman sangat serius untuk mempromosikan produk-produk kerajinan dan Industri Kecil Menengah (IKM) Sleman kepada masyarakat domestik maupun internasional,” kata Sri Purnomo saat Pre Launching gedung Dekranasda Sleman di Jalan Magelang, Denggung, Tridadi, Sleman, Rabu (29/7/2020) sore.

Menurut Sri Purnomo, Pre-Launching Gedung Dekranasda Sleman yang juga bertepatan dengan pembukaan pameran mebel, kerajinan dan batik tahun 2020 ini merupakan strategi dan juga bentuk sinergitas antara Pemerintah dan juga para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dalam upaya untuk  mempercepat kebangkitan para pelaku IKM Sleman di era adaptasi kebiasaan baru ini.

Ketua Dekranasda Sleman, Kustini mengatakan Gedung Dekranasda tersebut nantinya akan menjadi wadah dalam memaksimalkan pengembangan hasil produksi kerajinan khususnya di lingkungan wilayah kabupaten dan kerajinan nasional pada umumnya.

Kustini juga menuturkan untuk menunjang promosi produk kerajinan tersebut juga Dekranasda Sleman menggelar pameran virtual dimana produk yang ada di Gedung Dekranasda tersebut jangkauan lebih luas dan dapat melakukan transaksi secara online.

 Ketua Dekranasda DIY, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X mengatakan pandemi yang telah menyebabkan melambatnya perkembangan ekonomi menjadi motivasi dalam berkreasi. Sebagai dukungan terhadap kreasi para pengrajin, Pemerintah juga telah memberikan sarana yang dapat dimanfaatkan bagi promosi dan pengembangan kerajinan  di Sleman, salah satunya dengan adanya Gedung Dekranasda Sleman.

"Saya berharap sarana ini dapat dikelola dengan sebaik-baiknya untuk mendorong kemajuan kerajinan khususnya di wilayah Sleman DIY,” hararpnya. (zal)

 

Read More
Pandemi COVID-19, Kodim Sleman Tiadakan Upacara  Penutupan  TMMD

Pandemi COVID-19, Kodim Sleman Tiadakan Upacara Penutupan TMMD

 

Dandim Sleman Letkol Inf Diantoro (kanan) meyerahkan hasil TMMD Sengkuyung Tahap II 2020 kepada bupati Sleman Sri Purnomo di Pemkab Sleman,  Rabu (29/7/2020).

SEMBADA.ID-Kodim 0732/Sleman meniadakan upacara penutupan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyun tahap II Tahun 2020.  Sebagai  gantinya dilakukan penandatangan dan penyerahan berita acara hasil pekerjaan TMMD dari Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman Letkol Inf Diantoro kepada bupati Sleman Sri Purnomo  di kantor Pemkab Sleman, Rabu (29/7/2020).

Kegiatan TMMD Sengkuyun Tahap II dilaksanakan di Dusun Kebon, Tamanmartani, Kalasan, mulai 30 Juni  2020 sampai dengan 29 Juli 2020. 

Dandim 0732/Sleman, Letkol Inf Diantoro mengatakan untuk  penutupan TMMD kali ini  memang tidak ada upacara di lapangan sebagaimana penutupan sebelum ada COVID-19. Hal tersebut untuk antisipasi terjadinya penyerbaran COVID-19 yang saat ini tengah menjadi pandemi dan perhatian masyarakat.

“Ini juga sesuai dengan arahan pimpinan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan meminimalisir kegiatan yang mengumpulkan banyak orang,” kata Diantoro usai penandatangan serah terima pekerjaan TMMD dikantor Pemkab Sleman, Rabu (29/7/2020).

Diantoro menjelaskan dalam TMMD Tahap II Tahun 2020 adadua sasaran pembangunan fisik.  Yaitu talud dan badan jalan serta renovasi dan pebaikan lantai masjid dusun Kebon.  Yaitu pembuatan talud jalan dengan panjang 1000 meter  tinggi 70 cm dan lebar atas 30,  kemudian dilanjutkan dengan pembentukan badan jalan dengan panjang 600 meter dan lebar 3 meter serta merenovasi dan perbaikan lantai masjid.

 Alhamdulillah, walaupun dalam masa pandemi, seluruh pelaksanaan TMMD Sengkuyung tahap II di Kab Sleman selesai 100 persen,” katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan kegiatan TMMD ini bukan hanya memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat namun juga menjadi sarana unutk menjaga dan mempererat keharmonisan hubungan dan komunikasi antara jajaran TNI, pemkab dan masyarakat.

 “Apalagi program ini dilaksanakan melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah, sehingga tujuan kegiatan ini dapat terlaksana tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat,” paparnya. (sindonews)

Read More
Cegah Klaster Baru, Pemkab Gelar Swab di Ponpes

Cegah Klaster Baru, Pemkab Gelar Swab di Ponpes

 

 

Petugas sedang melakukan swab kepda pengasuh Ponpes Pandanaran, Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/7/2020). Foto sembada/hafid

SEMBADA.ID-Pemkab Sleman menggelar  swab test terhadap pengasuh  Pondok Pesantren (ponpes) Pandanaran, Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/7/2020).  Dalam kesempatan itu juga diluncurkan gerakan “Cita Mas Jajar” akronim dari Cuci Tangan Pakai Sabun, Memakai Masker Dan Jaga Jarak 1,5 Meter.  

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun  mengatakan kegiatan ini menyasar lembaga pendidikan yang berasrama, seperti pondok pesantren. Sebab interaksi yang terus menerus antar penghuni pondok pesantren berpontens terjadinya  penyebaran COVID-19.  Ditambah lagi penghuni pondok pesantren tersebut berasal dari berbagai daerah, baik dari dalam ataupun luar  Sleman.

“Dengan swab test ini diharapkan tidak timbul klaster penularan Covid-19 di pondok pesantren”, ujarnya.  

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo menambahkan Ponpes ini disasar karena banyak terjadi kerumunan, yang berpotensi  terhadap penularan COVID-19.

Swab di ponpes ini juga untuk skrining dalam memetakan pola pesebarn COVID-19 di tempat kerumunan.  Untuk  swab massal di Ponpes Sunan Pandanaran ditargetkan 100 orang, yang terdiri dari pengasuh dan ustad.  Terutama yang baru datang dari luar Sleman. 

 "Untuk swab ini kami bekerjasama dengan Lab FKIK UMY, sehingga diharapkan segera dapat diketahui hasilnya,”  paparnya.(fid)

 

Read More