2737 Rumah Di Sleman Tidak Layak Huni





Bupati Sleman Sri Purnomo secara simbolis melakukan peletakan batu pertama rehabilitasi rumah tidak layak huni di Wonokerto, Turi, Sleman, Rabu  (22/7/2020). foto sembada sembada.id/doni kardika

SEMBADA.ID-Rumah tidak layah huni (RTLH) di Sleman hingga sekarang masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.  Data pemkab Sleman hingga tahun 2020, dari 11422 RTLH baru terselesaikan 9049 rumah, sisanya 2737 masih belum tertangani.  Untuk itu berbagai program terus dilakukan guna mengatasi hal tersebut.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan penanganan RTLH masih menjadi pekerjaan rumah yang belum dapat terselesaikan. Karena itu, masalah ini menjadi prioritas dalam rencana pembangunan jangka
menengah daerah  (RPJMD). Untuk penanganangannya sendiri melalui skala prioritas per kecamatan.

“Kami harapkan melalui skala prioritas ini masalah RTLH dapat segera tertangani secara komprehensip,”  kata Sri Purnomo saat menyerahkan rekening bantuan Rp15 juta untuk rehabilitasi rumah bagi 266 RTLH di Wonokerto, Turi,Sleman, Rabu (22/7/2020).




Untuk itu rehabilitasi RTLH di Sleman harus digalakkan dan dikerjakan secara bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan.  Sehingga dapat mewujudkan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu.

“Kegiatan RTLH ini juga sebagai bentuk wujud komitmen bersama antara masyarakat, pemerintah dan swasta dalam mengentaskan kemiskinan di Sleman,” jelasnya.

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Suyono menambahkan pada tahun 2020 total ada 1.248 RTLH yang akan direhabilitasi dengan anggaran Rp 21,94 Milyar yang berasal dari APBD Sleman, Dana Alokasi Khusus (DAK), BSPS dan Baznas Sleman.

“Adapun rincian RTLH dari APBD Sleman 266 rumah, DAK 165 rumah, BSPS 808 rumah, dan Baznas Sleman 9 rumah,” tambahnya. (dik)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "2737 Rumah Di Sleman Tidak Layak Huni"

Posting Komentar