Antisipasi Harga Rendah, Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi Produksi Cabai Olahan
PPHPM memberikan pelatihan pengolahan
cabe menjadi cabai pasta dan bubuk di sekretariat PPHPM Bunder Purwobinangun
Pakem, Sleman, Kamis (2/7/2020).foto sembada.id/IA purnomo
SEMBADA.ID-Pandemi
COVUD-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga di sektor perkonomian. Di
antaranya keberlangsungan produksi pertanian cabai. Sebab dengan terbatasnya pemasaran karena
belum ramainya restoran dan rumah makan harga cabai di tingkat petani rendah,
yaitu di bawah Rp10 ribu per kilogram (kg).
Hal
ini seperti yang dialami oleh petani cabai di lereng Merapi Sleman yang
tergabung dalam Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM). Sebagai solusinya PPHPM bekerjasama dengan BI
DIY memberikan pelatihan kepada petani cabe lereng Merapi membuat cabe olahan,
dalam bentuk cabe pasta mapun bubuk.
Pelatihan
dilaksanakan dua hari, Rabu-Kamis
(1-2/7/2020) di di sekretariat PPHPM Dusun Bunder Purwobinangun , Pakem, Sleman. Pelatihan dibuka oleh Asisten II Sekda Sleman Suyono. Hadir dalam
kegiatan itu Asisten Direktur Perwakilan BI cabang Yogyakarta Probo Sukesi dan Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan
Perikanan (DPPP) Sleman Heru Saptono.
“Pelatihan
ini sebagai pembekalan kepada calon pengolah cabai dalam mengantisipasi harga
rendah,” kata Ketua PPHPM, R. Inoki Azmi
Purnomo soal pelatihan tersebut, Kamis (2/7/2020).
Inoki
menjelaskan selain memberi pelatihan, agar
petani cabai tidak merugi juga akan membeli
harga cabai dengan harga BEP kemudian diolah dan dipasarkan dalam bentuk cabai
pasta maupun bubuk. Jadi pengolahan ini
bukan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya disaat harga cabai rendah
“Langkah
lain mensikapi bila terjadi harga murah yakni akan melakukan tunda jual dengan metode
penyimpanan cool storage dan pengolahan,”
paparnya.
Kepala
DPPP Sleman Heru Saptono memberikan apresiasi langkah PPHPM memberikan
pelatihan pengolhan produksi cabai kepada petani, sebagai solusi agar petani
tidak merugi saat harga cabai rendah.
Kasi Produksi Hortibun DPPP Sleman Immawan NSA mengatakan
cabai di PPHPM pada bulan juli ini yang beroperasi ada lima titik kumpul lelang cabai dari 14 titik kumpul.
Rata-rata 1 sampai 2 ton cabai merah
segar.
“Produksi
cabai diperkirakan akan meningkat pada pertengahan bulan Juli sampai Oktober 2020, Dengan luasan panen 1-50 hektar
(Ha) yang berada di kecamatan Pakem,
Turi, Tempel, Ngemplak Seyegan dan Ngaglik. Produksinya sekitar 5 sanpai 8 ton per har,” jelasnya
Pengawasn
Mutu Hasil Pertanian DPPP Sleman Eko Sugianto
mengatakan kwalitas cabai Sleman sebenarnya sangat
disukai pedagang karena warna yang mencolok, seragam dan tekstur agak keras
sehingga tahan dalam 12 jam perjalanan
jarak jauh yang tidak rusak meski hanya dikemas dalam kardus.(iap)
0 Response to "Antisipasi Harga Rendah, Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi Produksi Cabai Olahan"
Posting Komentar