Letkol Arm Rohmadi Dandim Magelang Baru

Letkol Arm Rohmadi Dandim Magelang Baru

 

 
 

Kasrem 072/Pamungkas Kol  Inf Afianto mewakili Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan melantik Letkol Arm Rohmadi sebagai Dandim 0705/Magelang di aula Makodim Magelang, Senin (25/1/2021). Foto Dok Penrem 072/Pamungkas


SEMBADA.ID-Letkol Arm Rohmadi  menjadi komandan distrik militer (Dandim)  0705Magelang baru mengantikan pejabat lama Letkol Czi Anto Indriyanto.  Kasrem 072/Pamungkas Kol  Inf Afianto mewakili Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan memimpin  langsung acara serah terima jabatan (sertijab) di aula Makodim Magelang, Senin (25/1/2021).

Pejabat baru sebeliumnya berdinas sebagai Kabagbinmat Subditbinsiasat dan Alutsista Sdirsen Pussenarmed Kodiklatad.  Sedangkan pejabat lama akan mengembang tugas baru sebagai Pabadnya-1/Puldata Intel Spabad II/Minimtel Sintelad.

Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan dalam sambutannya yang dibcakan Kasrem 072/Pamungkas mengatakan alih tugas dan alih jabatan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi termasuk juga upaya mengembangkan kemampuan Perwira dalam dimensi kepemimpinan manajerial serta profesionalitas.

“Dengan berbekal pengalaman penugasan yang beragam dan berjenjang, diharapkan para Perwira TNI-AD dapat membangun, berfikir, berwawasan untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang sangat diperlukan, menghadapi dan memecahkan berbagai masalah dalam mengemban tugas dan tanggungjawab,” paparnya.

Dalam sambutannya  Ibnu Bintang Setiawan juga mengucapkan  terima kasih dan penghargaan kepada pejabat lama  atas pengabdian dan kinerjanya selama bertugas di jajaran Korem  072/Pamungkas dan kepada pejabat baru mengucapkan selamat bertugas di Korem 072/Pamungkas.

“Saya percaya bahwa pengalaman tugas yang diperoleh selama menjabat pada jabatan sebelumnya akan sangat mendukung dan membantu pelaksanaan tugas-tugas mendatang,”  ungkapnya. (*/sbd)

Read More
  Rabu Dini Hari Merapi Semburkan Awan Panas Tiga Kali dan Lava Pijar 47 Kali

Rabu Dini Hari Merapi Semburkan Awan Panas Tiga Kali dan Lava Pijar 47 Kali

 

Gunung Merapi luncurkan  awan panas 3 kali dan lava pijar  47 kali ke barat daya, Rabu (20/1/2021) dini hari. Foto twitter BPPTKG

SEMBADA.ID-Gunung Merapi kembali menluncurkan awan panas guguran sebanyak tiga kali dan lava pijar sebayak 47 kali, Rabu (20/1/2020)  dini hari.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) melaporkan tiga kali awan panas guguran terjadi pada pukul pukul 00.59, WIB, 05.12 WIB, dan 05.35 WIB.

Awanpanas tercatat di seismogram dengan amplitudo 13-21 mm dan durasi 116-198 detik. Luncuran teramati ke arah barat daya dengan jarak 700 m-1200 m.

Selain itu pada pukul 00.00 WIB-06.00 WIB juga teramati lava pijar sebanyak 47 kali ke arab barat daya dengan jarak luncur 1000 meter.

Petugas juga mencatat gempa  guguran sebanyak 36 kali, dengan amplitudo  3-20 mm, durasi  12-170 detik. Gempa fase banyak/hybrid 1 kali dengan amplitudo  3 mm, S- : 0.5 detik,  durasi : 10 detik dan gempa tektonik  jauh 1 kali  dengan amplitudo  60 mm, S-P : 10 detik,  selama  110 detik.

Secara meterologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah barat. Suhu udara 13.6-26.1 °C, kelembaban udara 28-90 %, dan tekanan udara 757.1-944.6 mmHg.

“Secara visual gunung jelas. Asapakawan tidak teramati,” kata petugas penyusun lapoaran aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Alzwar Nurmanaji, Rabu (20/1/2021).

Tingkat aktivitas gunung Merapi level III atau siaga.  Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung. Merapi,” paparnya.

Untuk  penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di  Merapi dalam kawasn rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan dan pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III  gunung  Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak  Merapi.(sbd)
Read More
  Dini Hari Merapi Semburkan Awan Panas  Sejuah  1,5 Kilometer Ke Krasak

Dini Hari Merapi Semburkan Awan Panas Sejuah 1,5 Kilometer Ke Krasak

 

 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas sejauh 1,5 km  ke hulu sungai Krasak, Sabtu (16/1/202)  pukul 04.00 WIB. Foto IG BPTTKG

SEMBADA.ID-Gunung Merapi yang ada di perbatasan Sleman DIY, Magelang, Boyolali dan Klaten, Jawa Tengan kembali mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (16/1/2021) dini hari.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatatat awan panas guguran terjadi pada pukul 04:00 WIB.  Awan panas terekam di seismogram dengan durasu 150 detik dan amplitudo 60 mm.  Terpantau kolom letusan setinggi  500 m dari puncak.  Awan panas terlihat meluncur ke arah  hulu sungai Krasak dengan jarak luncur 1,5  kilometer (km).

“Selain itu pada pukul 00.00 WIB -06.00 WIB  juga teramati guguran lava pijar sebanyak 1 kali dengan jarak  luncur 500 meter ke arah sungai Krasak,” kata petugas penyusun laporan aktivitas Merapi BPPTKG  Triyono, Sabtu (16/1/2021).

Secara meteorologi cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 66-88 %, dan tekanan udara 625-686 mmHg.  Secara visual gunung  gunung berkabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Petugas juga mencatat terjadi gemoa  guguran sebanyak  35 kali  dengan amplitudo  4-15 mm, durasi 17.9-116.5 detik. Gempa hybrid atau fase banyak 11 kali dengan amplitudo 3-12 mm, S-P  0.3-0.4 detik, durasi 6.5-8.2 detik dab gempa  vulkanik dangkal  sebanyak 2 kali dengan amplitudo 30-70 mm, selama 9.5-22.2 detik.

 “Status Gunung Merapi masih level III (siaga),” paparnya.

 Sebelumnya, Jumat (15/1/2021) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB BTPPTKG juga mencatat  guguran lava pijar sebanyak  17 kali dengan jarak luncur 400-600 meter ke hulu sungai  Krasak.  Atas kondisi tersebut merekomendasikan potensi bahaya berupa guguran lava pijar dan awan panas guguran pada sektor selatan baray daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeang dan putih sejauh 5  km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif sejauh 3  km dari puncak.  Untuk itu semua aktivitas penambagan di alur sungai yang berhulu di gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III dihentikan.(sbd)
Read More