1,18  Juta Nasabah Bank  Syariah  Plat Merah  Regional Semarang  Migrasi Ke BSI

1,18 Juta Nasabah Bank Syariah Plat Merah Regional Semarang Migrasi Ke BSI

 

 

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi  (kanan)  melakukan pertemuan dengan Gubernud DIY  Sri Sultan Hamengku Buwono (HB)  X di Gedung Wilis Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Selasa (25/5/2021). Foto Dok BSI

 

SEMBADA.ID- Sebanyak 1,18 juta nasabah bank BNI Syariah, Mandiri Syaraiah dan BRI Syariah  di regional Semarang, meliputi wilayah  Semarang Kota, Semarang Raya, Solo, Yogyakarta dan Purwokerto  bermigrasi ke  Bank Syariah Indonesia (BSI).   

BSI  ini  merupakan merger dari tiga bank syariah plat merah tersebut.  Total rekening yang  dimigrasikan itu berasal dari 62 cabang legacy BNI Syariah dan BRI Syariah serta 50 outlet legacy Mandiri Syariah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan  integrasi sistem layanan ini merupakan komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat serta rangkaian dari proses roll out BSI

“Keberhasilan merger tidak hanya diukur dari sisi bagaimana kita menggabungkan organisasi tiga bank asal secara legal tetapi juga kemampuan menggabungkan dari sisi teknikal operasional dan jaringan,” kata Hery  usai bertemu dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono (HB) X di gedung wilis  Kepatihan,  kantor  Gubernur  DIY, Selasa (25/5/2021).

Hery menjelaskan penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM, hingga mobile dan internet banking. Perseroan pun menjamin proses tersebut mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah. Selama proses integrasi sistem layanan, BSI memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.

“Oleh karena itu, untuk memastikan proses integrasi sistem layanan berjalan dengan baik saya  melakukan kunjungan ke BSI Area Yogyakarta  hari ini,” paparnya.

Menurut Hery dengan selesainya penggabungan akan membuka kesempatan lebih besar bagi Regional Semarang untuk memberikan pelayanan terbaik ke nasabah. Sehingga diharapkan menggenjot pertumbuhan bisnis, model operasional dan layanan di seluruh outlet Regional Semarang yang sesuai dengan standardisasi BSI.

Adapun proses penyatuan sistem layanan di Regional Semarang dimulai dengan kick off roll out dan auto migration sejak 3 Mei dan 18 Mei 2021. Acara tersebut merupakan bagian dari proses integrasi operasional cabang, layanan dan produk secara nasional yang telah dimulai sejak 1 Februari 2021 dan rencananya akan berlanjut hingga 30 Oktober 2021.

“Terkait program besar itu, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, hingga persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi,” jelasnya.

Selama proses migrasi, nasabah bank asal tak perlu khawatir sulit bertransaksi. BSI menjamin nasabah masih dapat menggunakan kartu ATM dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang terkait berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.

“Nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Selain itu, nasabah dapat menggunakan ATM dari jaringan yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN,”  terangnya. (*/sbd)

Read More